Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Golkar: Lonjakan Suara Oposisi Tak Sebanding Jumlah Dukungan untuk Jokowi

Kompas.com - 03/07/2018, 18:51 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Zainudin Amali menilai bahwa melonjaknya perolehan suara pasangan calon yang didukung partai oposisi di Pilkada tak akan memengaruhi kontestasi Pilpres 2019.

Menurut Amali, jika diakumulasikan, lonjakan suara tersebut tak bisa menandingi jumlah dukungan terhadap Presiden Joko Widodo.

"Enggak (sebanding). Suara mereka ini (pendukung Jokowi) terpecah-pecah di beberapa tempat, kalau disatukan lagi ke Pak Jokowi juga ujungnya," ujar Amali saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Hasil Pilkada Disebut Jadi Modal Kuat Bagi Jokowi Menuju Pilpres

Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga, perolehan suara pasangan Sudrajat-Syaikhu mengalami lonjakan yang cukup signifikan di Pilkada Jawa Barat.

Suara pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN naik dari survei-survei yang dirilis sebelum pemungutan suara.

Hal serupa juga terjadi pada perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah di Pilkada Jawa Tengah yang bersaing ketat dengan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Kendati demikian, kata Amali, jumlah dukungan terhadap Jokowi jauh lebih besar.

Amali mengatakan, tiga dari empat pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Jabar, dipastikan akan memberikan dukungannya kepada Jokowi.

Ketiga pasangan tersebut adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan.

Bahkan, calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun telah memastikan dirinya hanya akan mendukung Jokowi jika kembali maju dalam Pemilu Presiden 2019.

"Jadi ketika masuk ke Pilpres ya ke Pak Jokowi lagi. Jawa dan beberapa tempat itu ke Pak Jokowi," kata Amali.

Baca juga: Jusuf Kalla Tegaskan Dukungannya untuk Jokowi di Pilpres 2019

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai bahwa konstelasi di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah mencerminkan keinginan masyarakat pada Pilpres 2019 mendatang.

Fadli mengatakan, meski tidak terdapat hubungan yang linier antara Pilkada dan Pilpres karena koalisi partai politik bersifat cair, namun tidak sedikit masyarakat yang ingin pemimpin baru.

"Memang masyarakat berharap ada pemimpin (Baru) meskipun antara pilkada dengan pilpres ini tidak linier hubungannya," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Namun kelihatannya dari Pilgub di Jabar maupun Jateng, keinginan untuk mengganti presiden cukup tinggi," kata dia.

Kompas TV Pertemuan partai politik juga dilakukan antara Golkar dan PPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com