Akhirnya, warga itu pergi. Namun, rekaman peristiwa tersebut kemudian viral dan dikecam publik.
Sementara itu, sang lurah, Yusuf, membantah dirinya enggan menandatangi SKU lantaran berbeda pihan politik.
"Soal ditelepon itu yang saya tanyakan cuma nomor bukan paslon (pasangan calon)," tuturnya, Selasa (3/7/2018).
Ia menilai, video tersebut tidak sesuai fakta. Karena itu, ia meminta warga yang merekan video tersebut datang meminta maaf.
Sebab, jika tidak, ia akan melaporkan warganya ke pihak berwenang.
"Saya masih membuka pintu agar dia datang minta maaf. Kalau tidak, saya akan laporkan ke kantor polisi," tutur Yusuf saat dimintai keterangan di salah satu warung kopi di Kabupaten Jeneponto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.