Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilpres, Golkar Siapkan Strategi Hadapi Kampanye #2019GantiPresiden

Kompas.com - 02/07/2018, 21:33 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan bahwa partainya akan menyiapkan strategi dalam menghadapi kampanye #2019GantiPresiden jelang penyelenggaraan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Pasalnya sejumlah pihak menilai kampanye #2019GantiPresiden turut menjadi salah satu penyebab rendahnya perolehan suara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat.

"Kami akan ada evaluasi bersama kemudian melihat kompetitor apa yang mereka lakukan. Kalau mereka mengklaim menang karena itu (#2019GantiPresiden) kita lihat kenapa seperti itu. Nah itulah dinamika, kita akan bermain dari aspek taktis dan strategisnya," ujar Lodewijk saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Golkar Bersyukur Pilkada 2018 Tidak Seheboh Pilkada 2017

Menurut Lodewijk, pasca-Pilkada 2018, partainya akan mengevaluasi sekaligus memetakan kekuatan mesin partai di tiap daerah untuk kepentingan Pileg dan Pilpres 2019.

Dari evaluasi tersebut kemudian, Partai Golkar akan menyiapkan strategi pemenangan.

"Kami ingin lihat sejauh mana mesin partai bergerak dalam Pilkada kemarin. Dari evaluasi tentu akan lahirkan strategi-strategi hebat dan teknik-teknik apa yang akan kita lakukan di lapangan," kata Lodewijk.

Baca juga: Golkar Anggap Hasil Pilkada Jabar dan Jateng Tak Mengancam Jokowi

Sebelumnya, calon Wakil Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua DPD Jawa Barat Partai Golkar, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa kampanye #2019GantiPresiden yang terjadi belakangan ini berpengaruh pada perolehan suara di Pilkada.

Menurut Dedi, kampanye tersebut membuat masyarakat yang tak mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 memberikan suaranya ke pasangan calon nomor urut 3, Sudrajat-Syaikhu. Diketahui, pasangan calon Sudrajat-Syaikhu diusung oleh Gerindra, PKS dan PAN.

Dedi mengatakan, kampanye #2019GantiPresiden dilakukan secara masif oleh kelompok tertentu.

Baca juga: Pemilu 2019, Golkar Targetkan 110 Kursi di DPR

Kelompok tersebut membagikan selebaran hingga ke rumah-rumah. Bahkan, kata Dedi, upaya tersebut berlangsung pada masa tenang dan sehari menjelang pencoblosan, Rabu (27/6/2018). Akibatnya, suara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi tergerus.

Dedi pun menilai kampanye #2019GantiPresiden menjadi satu hal yang harus dicermati Partai Golkar jelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Ia menilai kampanye tersebut akan berpengaruh besar pada Pilpres 2019.

"Kami harus pandai untuk meluruskan langkah isu strategis apa yang diusung sehingga tidak mengalami nasib yang serupa," ucapnya.

Kompas TV Pertemuan partai politik juga dilakukan antara Golkar dan PPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jelang Mudik Lebaran 2024, Polri Yakin Persoalan Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Teratasi

Jelang Mudik Lebaran 2024, Polri Yakin Persoalan Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak dan Bakauheni Teratasi

Nasional
Memahami Putusan DKPP kepada KPU soal Pendaftaran Gibran di Pilpres 2024

Memahami Putusan DKPP kepada KPU soal Pendaftaran Gibran di Pilpres 2024

Nasional
Mundur atau Tetap Bertahan, Pilihan bagi Anwar Usman

Mundur atau Tetap Bertahan, Pilihan bagi Anwar Usman

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

[POPULER NASIONAL] Anak Para Advokat di Sidang Pilpres MK | Jokowi Pesimistis Pemerintah Menang Banding di WTO

Nasional
Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com