Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Demokrat Pamer Gambar JK-AHY

Kompas.com - 02/07/2018, 16:58 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana untuk menduetkan Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono di pemilihan presiden 2019 terus menguat di internal Partai Demokrat.

Elite-elite Partai Demokrat bahkan sudah memamerkan gambar JK-AHY di media sosial.

Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Imelda Sari, misalnya, memamerkan gambar tersebut lewat status WhatsApp Mesengger dengan keterangan: JK-AHY will coming soon.

Tak hanya Imelda, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief juga memamerkan gambar tersebut di akun Twitternya, @andiarief_.

Dia me-retweet kicauan simpatisan Demokrat yang mengunggah gambar JK-AHY.

Baca juga: Kalla: Saya Ingin Istirahat dari Dunia Politik

Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Imelda Sari memamerkan gambar Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono lewat status WhatsApp Mesengger dengan keterangan: JK-AHY will coming soon.Istimewa Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Imelda Sari memamerkan gambar Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono lewat status WhatsApp Mesengger dengan keterangan: JK-AHY will coming soon.
Imelda mengatakan, Partai Demokrat sudah mengadakan poling internal. Hasilnya, 90 persen kader menginginkan adanya Koalisi Alternatif di luar koalisi Presiden Joko Widodo dan kelompok oposisi.

"Salah satu nama yang kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga," ujar Imelda saat dikonfirmasi, Senin (2/7/2018).

Meski hal ini menjadi perbincangan yang ramai di bawah, namun menurut Imelda, para kader akan patuh pada keputusan Majelis Tinggi Partai.

Baca juga: Jusuf Kalla: 55 Tahun bagi Saya Sudah Cukup

Sejauh ini, belum ada keputusan apapun yang diambil Majelis Tinggi Partai terkait pilpres 2019.

"Poinnya, Koalisi Alternatif diharapkan dapat menjadi terobosan baru dalam Pemilu 2019 tidak hanya terbelah dalam dua arus yang sudah ada sebelumnya pada Pemilu Presiden 2014 lalu," ucap Imelda.

Menurut Imelda, rakyat membutuhkan harapan di tengah situasi ekonomi yang makin sulit. Ia menilai, duet JK-AHY bukan sesuatu yang mustahil untuk terwujud.

Baca juga: Soal Pencapresan 2019, AHY Bilang Kabutnya Tebal

"Dalam politik anything is possible dan komunikasi diantara Pemimpin Partai Politik pun dilakukan sampai dengan tanggal 4-10 Agustus (pendaftaran capres-cawapres). Saya melihat dinamika politik akan terus bergulir," kata dia.

Jusuf Kalla sebelumnya berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta.

Di sana, JK juga disambut oleh AHY, yang merupakan putra sulung dari SBY. Namun, JK dan SBY membantah ada pembicaraan politik dalam pertemuan itu.

Dalam kesempatan lain, ia juga menegaskan keinginannya untuk tak lagi maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.

"Sejak dulu Anda tanya, saya selalu bilang ingin istirahat. Saya ingin istirahat," ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com