Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK Serial Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono

Kompas.com - 02/07/2018, 12:38 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden keenam Republik Indonesia yang menjabat presiden selama 2 periode.

Ia terpilih pada pemilihan presiden langsung yang pertama, pada 2004. Lima tahun kemudian, pada Pilpres 2009, SBY kembali terpilih dan menjabat hingga 2014.

Awal karier

SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur, pada 9 September 1949.

Ia merupakan putra satu-satunya dari Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Karir militer SBY mengikuti jejaknya ayahnya yang seorang anggota militer. 

Setelah lulus SMA pada 1968, ia berkeinginan melanjutkan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Namun, langkahnya tak mulus karena terlambat mendaftarkan diri. SBY tak patah semangat. Ia kembali mencoba pada tahun berikutnya.

Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: Megawati Soekarnoputri

Susilo Bambang YudhoyonoKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Susilo Bambang Yudhoyono
Tahun 1973, SBY lulus dari AKABRI dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa karena menyandang predikat lulusan terbaik dengan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.

Berbagai jabatan kemiliteran dan pendidikan militer tinggi dicapai SBY.

SBY juga pernah menjabat Juru Bicara Fraksi ABRI pada Sidang Umum MPR 1998.

Karier politiknya berlanjut ketika dipilih Gus Dur sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam).

SBY bertugas mengatasi krisis, ketertiban, keamaanan, dan hukum dengan cepat karena situasi politik saat itu.

Saat menjabat Menko Polsoskam ini, SBY menolak permintaan Gus Dur untuk mengeluarkan dekrit pembubaran DPR. Ia pun mundur dari jabatan ini.

Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: Abdurrahman Wahid

SBY kembali masuk dalam jajaran kabinet saat ditunjuk Megawati bergabung dalam Kabinet Gotong Royong sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan keamanan (Menko Polkam).

Pada 2004, SBY mundur dari jabatan menteri dan berkontestasi sebagai calon presiden pada Pilpres 2004 melalui Partai Demokrat.

Memimpin Indonesia

Pemilu Presiden 2004 merupakan puncak karier politik SBY.

Ia memperoleh suara tertinggi, mengalahkan Megawati. Berpasangan dengan Jusuf Kalla, SBY memimpin Indonesia hingga 2009.

SBY membentuk Kabinet Indonesia Bersatu yang terdiri dari 36 menteri. Beberapa partai mulai tergabung dalam koalisi SBY, seperti Golkar, PPP, PBB, PKB, PAN, PKP, dan PKS.

Dalam kepemimpinannya, ekonomi mulai ditata dan dibenahi.

Baca juga: INFOGRAFIK Serial Presiden: BJ Habibie

Setelah 5 tahun, SBY kembali terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2009. Kali ini, ia berpasangan dengan Boediono, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Bersama Boediono, SBY memimpin hingga 2014.

Berikut infografik Susilo Bambang Yudhoyono:

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Legislatif:

- MPR dari TNI/Polri ( 1997 - 1998 )
Keterlibatan dalam Organisasi :
- Badan Pekerja dari Fraksi TNI/Polri
- MPR dari TNI/Polri ( 1998 - 1999 )
Keterlibatan dalam Organisasi :
- dari Fraksi TNI/Polri

Menteri:
- Menteri Pertambangan dan Energi Kabinet Abdurrahman Wahid ( 1999 - 2000 )
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Abdurrahman Wahid ( 2000 - 2001 )
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Kabinet Gotong Royong (2001)

TNI/POLRI:
Kepangkatan :
- Letda ( 1973 )
- Lettu ( 1976 )
- Kapten ( 1979 )
- Mayor ( 1984 )
- Letkol ( 1989 )
- Kolonel ( 1993 )
- Brigjen ( 1995 )
- Mayjen ( 1996 )
- Letjen ( 1998 )
- Jenderal ( 2000 )

Jabatan:
- Chief Military Observer United Nation Protection Force, Yugoslavia, Serbia, Kroasia, dan Bosnia Herz
- Brigadir Infantri Lintas Udara (Brigif Linud) Kujang I Kostrad ( 1974 - 1981 )
- Komandan Peleton 3/A, Yonif Linud 330, Kostrad Bandung ( 1974 - 1976 )
- Komandan Peleton 2/A, Yonif Linud 305, Kostrad Bandung ( 1976 - 1977 )
- Komandan Peleton Mortir 81, Yonif 330, Kostrad Bandung ( 1977 - 1978 )
- Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad ( 1977 - 1978 )
- Pasi-2/Operasi (Perwira Operasi), Ma Brigif Linud 17 Kostrad Bandung ( 1978 - 1979 )
- Komandan Kompi Senapan C, Yonif Linud 330 Kostrad Bandung ( 1979 - 1981 )
- Paban Muda Staf Operasi TNI AD, Jakarta ( 1981 - 1982 )
- Guru Militer (instruktur) Pusat Infanteri TNI AD ( 1983 - 1984 )
- Komandan Khusus Perwira Pelatih Infanteri, Pusif, Bandung ( 1984 - 1985 )
- Komandan Batalyon Infanteri 744 Kodam IX/Udayana, Dili,Timor-timur ( 1986 - 1988 )
- Paban Madya Latihan Staf Operasi Kodam IX/Udayana Denpasar ( 1988 )
- Dosen Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) ( 1989 - 1992 )
- Perwira muda Koordinator Staf Ahli Dinas Penerangan TNI-AD, Jakarta ( 1992 )
- Koordinator Staf Pribadi Panglima ABRI, Jakarta ( 1993 )
- Komandan Brigade Lintas Udara 17, Kujang I, Kostrad, Jakarta ( 1993 - 1994 )
- Asisten Operasi Kasdam Jaya ( 1994 - 1995 )
- Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro ( 1995 - 1995 )
- Komandan Korem 073 Kodam IV/DIP Yogyakarta ( 1995 )
- Kepala Staf Kodam Jaya ( 1996 - 1996 )
- Pangdam II/Sriwijaya ( 1996 - 1997 )
- Assospol Kassospol ABRI ( 1997 - 1998 )
- Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI ( 1998 - 1998 )
- Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI ( 1998 - 1999 )

Penugasan:
- Sejumlah peninjauan, ke Malaysia, Taiwan, Jepang, Thailand dll.
- Ceramah, seminar dan konferensi militer, Singapura, Belanda dll.
- Operasi Seroja Timor-timur ( 1976 - 1977 )
- Latihan Bersama Malaysia-Indonesia Kekar Malindo II, Malaysia ( 1978 )
- Operasi Lawan Penyelundupan Chandra, Bangka ( 1978 )
- Operasi Tuntas Timor Timur ( 1979 - 1980 )
- Sidang Army Working Group Indonesia-Malaysia, Malaysia ( 1982 )
- Operasi Keamanan Timor-timur ( 1986 - 1988 )
- Sidang ABRI-Australian Defence Force, Australia ( 1992 )
- Lomba Tembak Angkatan Darat Jepang ASEAN, Brunei Darussalam ( 1994 )
- Sidang Keamanan PBB tentang Timor sebagai Delegasi TNI ( 1999 )

Kegiatan lain, di antaranya:
- Konferensi Political and Security Cooperation, Jepang ( 2001 )
- Sejumlah pertemuan dan kunjungan Penyelesaian Aceh di Singapura, Paris dan Tokyo (2002)
- Sejumlah pertemuan dan kunjungan Pemberantasan Terorisme di Malaysia, Thailand, Filipina dan AS ( 2003 )
- Sejumlah pertemuan dan kunjungan Global Security, Australia ( 2003 )
- Sejumlah pertemuan dan kunjungan Kerjasama Bilateral bidang politik dan keamanan, RRC ( 2003 )
- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ( 2005 - 2010 )
- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ( 2010 - 2015 )
- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ( 2010 - 2015 )
- Ketua Umum Partai Demokrat ( 2013 - 2014 )

Penghargaan:

- Jenderal Kehormatan Militer Pemerintah RI
- Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV
- Bintang Kepribadian Kartika Tanggon Kosala ( 1970 )
- Bintang Kepribadian Kartika Tanggon Kosala ( 1971 )
- Bintang Intelek Kartika Ati Tanggap ( 1972 )
- Bintang Kepribadian Kartika Tanggon Kosala ( 1972 )
- Lencana Adi Makayasa dengan lulusan terbaik angkatan 1973 Akabri bagian Angkatan Darat Presiden RI ( 1973 )
- Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik AKABRI Angkatan Darat) Presiden RI ( 1973 )
- Prestasi Tertinggi Gabungan Mental, Fisik, dan Intelek Tri Sakti Wiratama ( 1973 )
- Satya Lencana Seroja ( 1976 )
- Honorour Graduated IOAC, AS ( 1983 )
- Satya Lencana Dwija Sista ( 1985 )
- Dosen Terbaik Seskoad ( 1989 )
- Kertas Karya Perorangan Terbaik Seskoad ( 1989 )
- Lulusan Terbaik Seskoad Susreg XXVI ( 1989 )
- Satya Lencana PBB UNTAES ( 1996 )
- Satya Lencana PBB UNPF ( 1996 )
- Satya Lencana Santi Dharma ( 1996 )
- Wing Kapal Selam TNI-AL ( 1998 )
- Wing Penerbang TNI-AU ( 1998 )
- Bintang Yudha Dharma Nararya ( 1998 )
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya ( 1998 )
- Bintang Dharma ( 1999 )
- Bintang Yudha Dharma Pratama ( 1999 )
- Bintang Kartika Eka Paksi Pratama ( 1999 )
- Bintang Maha Putera Utama ( 1999 )
- Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik ( 2003 )
- Bintang Asia (Star of Asia) dari Business Week ( 2005 )
- Gelar Doktor Kehormatan Ilmu Politik Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand ( 2005 )
- Gelar Doktor Kehormatan Ilmu Hukum Webster University, Missouri, AS ( 2005 )
- Gelar doktor kehormatan bidang pembangunan pertanian berkelanjutan dari Universitas Andalas Padang ( 2006 )
- Gelar Doktor Kehormatan bidang Media dan Pemerintahan dari Universitas Keio, Tokyo, Jepang ( 2006 )
- Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama yang Amat Dihormati dari Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah ( 2006 )
"Penghargaan sebagai "Kerabat Diraja Sultan Brunei Darussalam"
- Bintang Kehormatan Tertinggi, Darjah Utama Seri Mahkota Negara dari pemerintah Malaysia (2008)
- UNEP Award Leadership in Marine and Ocean Management ( 2010 )
- Global Champion for Disaster Risk Reduction Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. (2011)
- UNISDR Global Champion for Disaster Risk Reduction di Bidang Penanganan Bencana dari PBB, di Geneva, Swiss ( 2011 )
- US-ASEAN Business Council (USABC) 21st Century Economic Achievement Award, New York, Amerika Serikat ( 2012 )
- Valuing Nature Awards for Indonesia Leadership in the Coral Reefs Triangle Initiative, New York, Amerika Serikat ( 2012 )
- Gelar doktor kehormatan dari Universitas Tsinghua China ( 2012 )
- Gelar doktor kehormatan bidang kepemimpinan dalam perdamaian dari Universitas Utara Malaysia ( 2012 )
- Penghargaan Negarawan Dunia dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) di New York, Amerika Serikat ( 2013 )
- Gelar doktor kehormatan dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura ( 2013 )

Kompas TV Pesan politik pertemuan SBY-JK adalah Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com