Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2018, 10:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menyatakan, berdasarkan exit poll Pilkada 2018, elektabilitas Presiden Joko Widodo belum mencapai mayoritas di Jawa Barat.

Exit poll tersebut dilakukan sesaat setelah pemilih pada Pilkada Jawa Barat disurvei soal pilihan capres pada Pilpres 2019.

"Di exit poll terus terang saya buka saja sekarang, Pak Jokowi itu di Jawa Barat sudah kalah lagi. Kita harus terbuka, di Jawa Barat sudah ada mobilisasi," kata Saiful di acara Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (28/6/2018) malam.

Baca juga: Pengamat: Tak Semua Kandidat PDI-P Kalah karena Sentimen Anti-Jokowi

Ia menambahkan, meskipun pasangan yang diusung Gerindra, PKS, dan PAN, yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu, tidak menang di Pilkada Jawa Barat, mesin partai yang bekerja berhasil memobilisasi pendukung mereka untuk mengampanyekan sentimen anti-Jokowi.

Hal itu terbukti dari survei awal Sudrajat-Syaikhu yang hanya mencapai belasan persen, namun berubah pada hari pencoblosan. Mereka berhasil meraup suara sebesar 29,53 persen.

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKS Kalah Pilkada Provinsi di Jawa Versi Quick Count

Karena itu, lanjut Saiful, hal tersebut harus menjadi catatan bagi Jokowi jika ingin memenangkan Pilpres 2019.

"Ada lonjakan suara walaupun tidak menang, katakanlah hanya 28 persen. Tapi itu signifikan, dari angka belasan persen, bahkan 10 persen," kata Saiful lagi.

Pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kalah dibanding pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jabar.

Dari total suara sah sebesar 23.697.696 suara, Prabowo-Hatta memperoleh 14.167.381 suara (59,78 persen), dan Jokowi-JK sebesar 9.530.315 (40,22 persen).

Baca juga: JEO-Sinyal Pilkada 2018 untuk Jokowi dan Pemilu 2019

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

11 Hari Kampanye, Jubir Timnas Anies-Muhaimin Klaim Gelombang Perubahan Makin Membesar

Nasional
Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

Prabowo: Kalau Ada Gagasan tapi Mau Joget, Enggak Boleh?

Nasional
RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

RI Harap Pengaktifan Pasal 99 Piagam PBB Tekan DK Ambil Tindakan untuk Gaza

Nasional
Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Khawatir Timbul Konflik, Cak Imin Sebut Kedatangan Pengungsi Rohingya ke Aceh Harus Disetop

Nasional
KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

KPU Bantah Ada Usul Hilangkan Saling Sanggah di Debat Capres Saat Rapat dengan Timses

Nasional
Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Tanggapi Rencana Ekspor Daun Kratom, Kepala BNN: Kami Pelajari Dulu

Nasional
KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

KPU Pastikan Antar Capres-Cawapres Tetap Bisa Saling Respons dalam Debat

Nasional
Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Mengundur-undur Seleksi Pengawas, Seluruh Anggota Bawaslu RI Dinyatakan Langgar Etik

Nasional
Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Mahfud Makan Siang hingga Salat Jumat Bareng Anwar Ibrahim di Malaysia, Ini yang Dibicarakan

Nasional
Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Profil Irjen Daniel Tahi Bonar Silitonga, Kapolda NTT yang Baru Ditunjuk Kapolri

Nasional
Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Ridwan Mansyur Setuju Pembentukan MKMK secara Permanen

Nasional
Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Surya Paloh Perintahkan Nasdem Tetap Tolak RUU DKJ jika Gubernur Dipilih Presiden

Nasional
Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Ingin Debat Realistis, KPU Pertemukan Timses dengan Kemenkeu dan Bappenas Hari Ini

Nasional
Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Bantuan ke Pengungsi Rohingya Tetap Diberikan, Jokowi: Tapi Utamakan Kepentingan Masyarakat Lokal

Nasional
TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com