Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Rasa Pilpres yang Jadi Sorotan Media Asing...

Kompas.com - 29/06/2018, 10:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaraan pilkada serentak pada 27 Juni 2018 lalu tak hanya menjadi perhatian di dalam negeri. Sejumlah media asing terkemuka pun turut menyoroti penyelenggaraan Pilkada.

Yang menarik, beberapa media juga menyoroti pilkada di beberapa daerah yang dianggap sebagai aspek krusial penentu kesuksesan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Berikut ini adalah ulasan beberapa media asing soal Pilkada seperti dikutip pada Jumat (29/6/2018).

Harian The Straits Times dari Singapura mewartakan pilkada serentak berjalan dengan damai, namun dipandang sebagai tes atau uji coba secara politik sebelum pemilu legislatif maupun Pilpres.

"Pilkada di Jawa juga dipandang sebagai 'medan perang' antara Presiden Joko (Widodo) dan yang kemungkinan besar akan menjadi penantangnya, mantan jenderal Prabowo Subianto, yang kalah dalam pemilihan presiden 2014," tulis The Straits Times.

Baca juga: Sinyal Pilkada 2018 untuk Jokowi dan Pemilu 2019

Adapun media Malaysia, The Malaysian Reserve memberitakan, para pengamat mengantisipasi [ilkada di Jawa, yang merupakan rumah bagi lebih dari separuh populasi Indonesia. Pilkada di Jawa akan menentukan apakah Presiden Jokowi akan menghadapi pertarungan Pilpres yang berat tahun depan.

"Siapapun yang menang di Jawa Barat akan memperoleh momentum yang signifikan dalam Pilpres 2019. Hasil resminya diekspektasikan akan diumumkan pada 9 Juli," tulis media tersebut.

The Gulf Today dari Uni Emirat Arab mewartakan, Pilkada serentak di 171 daerah akan memberikan dampak kepada Pileg dan Pilpres 2019.

Baca juga: Partisipasi Pemilih Pilkada Jateng di Solo Lampaui Target Provinsi

"Terlihatnya pendukung Jokowi di pilkada, khususnya di provinsi-provinsi terpadat di Jawa, akan menjadi pendorong kesempatannya dalam apa yang diekspektasikan sebagai pertarungan kembali seperti pada Pilpres 2014 antara Widodo dan mantan jenderal Prabowo Subianto," tulis The Gulf Today.

Adapun The Diplomat menyatakan, Jawa Barat adalah daerah yang paling disoroti dalam pilkada tahun ini. Sebab, daerah tersebut menjadi titik tolak bagi parpol dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Dengan jumlah pemilih sekitar 32,8 juta, apa yang terjadi di Jawa Barat kerap dipandang sebagai apa yang akan terjadi tahun depan di keseluruhan Jawa, dan akhirnya di seluruh negara (Indonesia)," tulis The Diplomat.

Pengaruh pilkada terhadap pilpres

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menyatakan, ada beberapa daerah yang memang dianggap sebagai lumbung suara nasional. Ia memberi contoh antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara, yang secara keseluruhan mencakup sekira 70 persen populasi nasional.

Inilah yang menjadi alasan banyak pihak memandang Pilkada memiliki pengaruh yang kuat terhadap Pilpres tahun depan.

"Ini mengapa Pilkada ini punya daya tarik yang kuat dengan Pilpres dan Pileg, terutama terhadap partai dan capres," sebut Adjie.

Baca juga: 5 Berita Populer: Peta Hasil Pilkada dan Warning untuk Jokowi

Meskipun demikian, melihat situasi kemenangan kandidat di beberapa wilayah krusial, Adjie memandang hal tersebut tidak secara paralel berpengaruh terhadap pileg ataupun pilpres. Meski demikian, ia mengakui sebagian parpol menggunakan momentum pilkada untuk menguji mesin politik menjelang Pileg dan Pilpres.

"Hasil ini menurut pengalaman kami, tidak banyak berpengaruh ke Pileg atau Pilpres. Namun, memang sebagian partai menggunakan momen Pilkada untuk pemanasan mesin politik jelang Pileg dan Pilpres," ujar Adjie.

Baca juga: JEO-Sinyal Pilkada 2018 untuk Jokowi dan Pemilu 2019

Kompas TV PDI-P juga menegaskan proses demokrasi di pemilu harus jauh dari sentimen SARA, ujaran kebencian, dan berita bohong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com