Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Palupi Annisa Auliani
Tukang Ketik

Pekerja media. Dari cetak, sedang belajar online dan digital, sambil icip-icip pelajaran komunikasi politik di Universitas Paramadina.

Dari Pilkada yang Tertukar Piala Dunia dan Sebaliknya...

Kompas.com - 28/06/2018, 07:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sekilas, semua itu terlihat hanya meme, bahan banyolan bin guyonan, bahkan olok-olok.

Namun, bila ditelisik—sebenarnya di-kepo-in—akun-akun yang melontarkan kalimat-kalimat bernada semacam contoh-contoh di atas, ada hal melegakan yang bisa diharapkan dari bangsa ini.

Sekilas saja, terlihat lontaran dari tim pemenang dan yang dikalahkan. Ada pula orang-orang yang selama ini dianggap lekat dengan partai penguasa dan teman-temannya, sebaliknya ada juga yang dari partai oposisi dan kawan-kawan.

Tak kalah banyak, celetukan pun datang dari mereka yang sejatinya apatis dengan praktik politik di negeri ini sampai saat ini.

Lalu, apa hal melegakan yang dapat diharapkan itu?

Dua gelembung besar kubu pendukung yang tak kunjung pecah sejak Pemilu Presiden 2014 sepertinya mulai mengempis secara alami lewat hajatan ini.

DRONE EMPRIT/ISMAIL FAHMI Contoh Gelembung di Media Sosial yang Terpantau Drone Emprit

Luka dari Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dikhawatirkan merembet dan meluas ke Pilkada Serentak 2018—yang terbesar sejak pertama digelar pada 2015—pun tak mewujud nyata. Kalaupun ada, rasanya terlokalisasi dan kasuistis.

Sepertinya, pilkada yang digelar bersamaan di 171 daerah ini mampu membuka mata mereka yang selama ini berkutat hanya di gelembungnya dan menampakkan kenyataan praktik politik Indonesia pada saat ini.

Fakta memperlihatkan, partai-partai yang dituding berseberangan di tingkat nasional atau di wilayah yang menjadi sorotan ternyata berkoalisi juga di wilayah lain. Pilkada Jawa Timur 2018 dapat menjadi salah satu contoh yang paling gampang dilihat.

Di pilkada ini, pasangan petahana didukung oleh partai penguasa, partai oposisi, dan juga partai yang sering disebut sebagai kawan akrab partai oposisi. Satu lagi pengusungnya adalah partai asal sang petahana.

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mendeteksi aura dan nuansa yang sama soal mengempisnya dua gelembung besar yang menyesakkan bangsa sejak 2014 tersebut.

"Tensi (Pilkada Serentak 2018) rasanya rendah. Kekuatan di balik gelembung itu terpecah," kata Ismail dalam percakapan renyah lewat telepon, Kamis (28/6/2018).

Ismail Fahmi dan Drone Emprit adalah sepasang "frasa" yang selama ini lekat dengan pemantauan percakapan di dunia maya, baik dari media sosial maupun media massa berbasis digital.

"Indonesia ini dasarnya suka damai. Malah suka yang aneh-aneh. Kalaupun ada yang ramai-ramai, biasanya karena 'digosok' (memakai) peristiwa yang lama," lanjut Fahmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com