Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musibah KM Sinar Bangun, Momentum Pembenahan Transportasi Danau dan Sungai

Kompas.com - 26/06/2018, 15:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada pekan lalu diharapkan dapat menjadi momentum untuk membenahi transportasi danau dan sungai.

Apalagi, Danau Toba kini telah ditetapkan sebagai 10 destinasi wisata baru.

Penetapan Danau Toba itu, kata pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, sebenarnya memberi harapan baru bagi pengusaha kapal motor di Danau Toba untuk berkembang dan mendapat kue kesejahteraan.

"Sayangnya, hingga beberapa waktu belum tampak upaya untuk mengembangkan transportasi perairan ini di Danau Toba lebih baik," ujar Djoko kepada Kompas.com, Selasa (26/6/2018).

Sudah terbentuknya badan otoritas pengembangan wisata Kawasan Danau Toba juga belum menyentuh pembenahan transportasi di Danau Toba.

Baca juga: Aturan Baru Pelayaran di Danau Toba Pasca-Tragedi KM Sinar Bangun

Adapun, yang baru dibenahi adalah pembangunan Bandara Silangit dan diberikan transportasi bus pemadu moda dari Bandara Silangit ke Prapat.

Saat ini, menurut Djoko, operasional angkutan sungai dan danau lebih banyak dikelola pemerintah daerah (pemda). Setelah otonomi daerah, ada pembagian wewenang antara pusat dan daerah dalam hal operasional transportasi perairan.

Pemkab dan Pemkot mengelola kapal di bawah 7 GT dan Pemprov kelola antara 7 GT - 35 GT.

Dalam perjalanan waktu, sebut Djoko, pemda belum serius menata transportasi secara keseluruhan di daerahnya, sehingga ada pengabaian urusan keselamatan dan pelayanan.

"Pemda lebih urus dan peduli dengan target PAD dari usaha angkutan perairan. Jarang ada Pemda yang peduli transportasi perairan," ucap Djoko.

Baca juga: Jerat Hukum Diharapkan Mendisiplinkan Angkutan Penyeberangan Danau Toba

Masih terjadinya kecelakaan angkutan sungai dan danau, imbuh Djoko, bisa jadi pengetahuan dan pemahaman tentang keselamatan dan pelayanan masih sangat minim. Ini terjadi baik pada regulator, operator maupun pelaksana lapangan.

"Pengelolaan transportasi perairan sungai dan danau bisa meniru transportasi udara dan perkeretaapian yang sudah lebih dulu maju," ucap Djoko.

Selain alasan keselamatan dan pelayanan, Djoko juga menyinggung aspek keamanan. Pembenahan totalitas dan audit operasional transportasi danau dan sungai di Indonesia sudah saatnya dilakukan.

"Jangan menambah lagi korban kecelakaan di danau dan sungai pemerintah abai terhadap aspek keselamatan dan keamanan," kata Djoko.

Kompas TV Tim Basarnas masih belum bisa memastikan dua objek yang ditemukan di dasar Danau Toba, Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com