Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Panjang Litbang Kompas untuk Hasil "Quick Count" yang Presisi...

Kompas.com - 26/06/2018, 06:05 WIB
Sandro Gatra

Editor

Menurut dia, 400 sampel tiap provinsi itu sudah proporsional. Jika satu TPS ada 400 pemilih, maka jumlah sampel mencapai 160.000 pemilih di tiap provinsi.

"160.000 suara itu sudah sangat besar untuk sampel. Kalaupun kita tambah jadi satu juta suara pun hasilnya ngga akan banyak bergeser dari kurang lebih 1 persen margin of error," papar Toto.

Quick count kali ini melibatkan banyak tenaga lapangan. Tiap provinsi, akan ada 400 interviewer, 97 orang koordinator lapangan dan sembilan orang koordinator wilayah.

Jadi, total ada 497 orang yang bekerja di lapangan di tiap provinsi.

Toto menjelaskan, begitu penghitungan suara selesai di TPS, interviewer akan mengirimkan data ke pusat pengendali di tingkat provinsi dan war room di Kantor Kompas Gramedia di Jakarta.

Seluruh data tersebut kemudian dikonfirmasi oleh tim konfirmator di war room. Tim akan menghubungi interviewer dan ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) atau ketua RT untuk memastikan data yang dikirim.

Setelah proses konfirmasi, data diteruskan ke tim verifikator.

"Jadi data diuji ulang oleh tim verifikator di pusat kendali. Tim verifikator yang akan menyetujui data untuk dimasukkan ke dalam sistem," papar Toto.

"Yang kita jaga sebetulnya adalah akurasi data sesuai dengan apa yang ada di TPS," tambah Toto.

Tim Konfirmator saat mengangkat bendera di ruang Pusat Kendali Litbang Kompas, Rabu (27/6/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Tim Konfirmator saat mengangkat bendera di ruang Pusat Kendali Litbang Kompas, Rabu (27/6/2018).
Toto mengatakan, berdasarkan pengalaman selama ini, kemungkinan sekitar pukul 16.00 WIB, sudah dapat diketahui siapa pemenang Pilkada versi quick count.

Namun, bisa saja ada kendala saat penghitungan suara di TPS. Hal itu bisa membuat molor data yang masuk hingga 100 persen.

"Kalau ada satu saja TPS bermasalah, kita terpasak mengikuti (menunggu) sampai malam," ujar dia.

Namun, kata Toto, kendala kecil seperti itu tidak akan menghalangi pihaknya untuk mendeklarasikan siapa pemenang Pilkada pada Rabu sore.

Data quick count Litbang Kompas tersebut akan ditampilkan pada halaman depan atau "welcome page" Kompas.com serta siaran Kompas TV.

Angka presentase suara setiap pasangan akan terus diperbaharui secara otomatis begitu data dari lapangan selesai diproses Litbang Kompas.

Pantau terus Kompas.com dan Kompas TV untuk mengetahui hasil akhir quick count.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com