JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hendaknya membuat TNI, Polri, dan BIN introspeksi diri.
SBY sebelumnya mengungkapkan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.
"Pak SBY Presiden RI 10 tahun, dua periode, beliau masih punya jaringan, baik di TNI, Polri, BIN. Jadi pasti, Pak SBY tidak asal bicara, tentu ada yang memberikan laporan ke beliau. Ini harus jadi masukan dan introspeksi bagi tiga institusi tersebut," kata Andre melalui pesan singkat, Minggu (24/6/2018).
Ia menambahkan jangan sampai demokrasi dikorbankan dengan melibatkan ketiga institusi tersebut dalam politik praktis.
Baca juga: Bantah SBY Playing Victim, Demokrat Sebut Politisi PDI-P Panik
Oleh karena itu, menurut Andre, pernyataan SBY sebaiknya dijadikan peringatan dini oleh ketiga institusi tersebut.
"Mereka (TNI, Polri, dan BIN) sebaiknya introspeksi, melakukan pemeriksaan. Dan untuk pimpinannya bukan hanya memeriksa internal mereka, juga pimpinan introspeksi diri," lanjut dia.
SBY sebelumnya mengungkapkan ketidaknetralan aparatur negara, yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia.
"Yang saya sampaikan bukan isapan jempol apalagi mendramatisir. Ini yang saya sampaikan cerita tentang oknum. Ini nyata kejadiannya, bukan hoax," ucap SBY, saat konferensi pers kampanye akbar pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, di Hotel Santika, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6/2018).
Baca juga: SBY Ungkap Ketidaknetralan TNI, Polri, dan BIN dalam Pilkada
Pernyataan mantan presiden ke-6 Indonesia itu disampaikan berdasarkan kejadian sesungguhnya yang ia ketahui.
SBY menyebutkan, selama dua periode memimpin negara ini, dirinya sangat mengenal soal ketiga lembaga yang dimaksud.
Dia menyinyalir adanya oknum aparat TNI, Polri, dan BIN, yang ikut berpolitik dan ingin mengagalkan calon-calon yang diusung oleh Demokrat.
Baca juga: Pengamat Sarankan TNI, Polri, dan BIN Klarifikasi SBY soal Keberpihakan di Pilkada
Ia lantas mengungkit pemeriksaan Sylviana Murni oleh Polri dalam Pilgub Jakarta. Pemeriksaan Gubernur Papua Lucas Enembe, sampai pernyataan Antasari Azhar pascabebas dengan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pribadinya.
Keterangan bernada kontroversial itu disampaikannya dengan maksud agar TNI, Polri, dan BIN, dapat menjaga kenetralannya dalam kontestasi politik di negeri ini.
"Kenapa ini saya sampaikan, agar BIN, TNI, Polri, netral. Ini nyata sekali kejadiannya. Kalau pernyataan saya ini membuat intelejen dan kepolisian tidak nyaman, dan mau menciduk saya, silakan," sebutnya.