Di Asia, kantor berita Thailand, MCOT, muncul dengan sebuah program televisi berjudul "Sure and Share Center".
Setelah diluncurkan pada 2015, program televisi ini kemudian diperluas ke dalam bebergai bentuk sajian untuk ditayangkan di berbagai platform digital dalam bentuk buku elektronik dan infografis. Bahkan, MCOT juga membuat sesi tanya jawab pengecekan fakta melalui aplikasi percakapan LINE.
Washington Post tentu tidak mau ketinggalan. Media kawakan ini menelurkan inisiatif bernama Washington Post Fact Checker dalam format cetak dan digital. Melalui platform ini, Wahington Post berusaha menjelaskan berbagai sejumlah topik yang sulit dipahami oleh publik, memberikan konteks yang terlewatkan dari berbagai pernyataan politisi dan figur publik.
Hal yang menarik dari proyek ini adalah pemberian ikon Pinokio di setiap informasi atau pernyataan yang sudah dicek.
Washington Post Fact Checker memberikan ikon Pinokio secara bertingkat, mulai dari 1 untuk informasi yang relatif bisa dipercaya hingga 4 untuk informasi yang sangat tidak bisa dipercaya atau salah. Pinokio adalah ikon boneka kayu yang memiliki hidung yang bisa bertambah panjang jika berbohong.
Selain melakukan inisiatif tunggal, beberapa perusahaan pers juga berkolaborasi untuk membuat proyek pengecekan fakta. Sebut saja Faktisk.no. Ini adalah proyek kolaborasi empat media besar di Norwegia, yaitu Dagbladet, VG, NRK, dan TV 2.
Hal yang sama dilakukan oleh Faktograf.hr di Kroasia. Faktograf.hr merupakan proyek independen hasil kerja sama beberapa lembaga swadaya masyarakat dan Asosiasi Jurnalis Korasia.
Melalui proyek kerja sama ini, jurnalis dan aktivis mengecek kebernaran setiap fakta kontroversial yang muncul di ruang publik.
Di Perancis juga muncul proyek kolaborasi antarjurnalis bernama The France 24 Observers. Ini adalah proyek kolaborasi antara wartawan dan sekitar 5.000 kontributor dari berbagai negara.
Mereka menerbitkan berbagai hasil analisis foto dan melengkapinya dengan narasi dalam empat bahasa. Proyek ini juga fokus untuk membuat program televisi dan modul pembelajaran tentang pengenalan fakta.
Verifikasi dan pengecekan fakta tentunya bukanlah hal bari bagi jurnalis dan perusahaan pers. Namun, belum semua perusahaan pers menjadikan hasil pengecekan fakta sebagai salah satu menu utama untuk dikonsumsi oleh publik.
Tentu hal ini membutuhkan usaha tambahan. Namun, insiatif pengecekan fakta yang dilakukan secara konsisten dan ditampilkan kepada publik tentu akan memberikan insentif kredibilitas kepada media tersebut. Dalam fase tertentu, hasil pengecekan fakta itu sendiri bisa menjadi salah satu konten yang menghasilkan keuntungan finansial bagi media.
Inisiatif beberapa media dan koalisi masyarakat sipil di Indonesia untuk melahirkan Cekfakta.com tentu perlu mendapatkan dukungan.
Ada baiknya semua media mendukung gerakan tersebut, baik dengan menjadi bagian Cekfakta.com maupun membuat platform pegecekan fakta sendiri.
Singkat kata, jika tidak ingin menjadi sasaran tembak, sudah saatnya media melindungi diri dengan perisai pengecekan fakta dan menampilkannya ke publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.