Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK Serial Presiden: BJ Habibie

Kompas.com - 22/06/2018, 11:46 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Akbar Bhayu Tamtomo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pada 1973, Habibie diminta Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Keadaan dan situasi di Indonesia membutuhkan sentuhan dan pengaruh dari Habibie dari sektor teknologi.

Pada 1974, Soeharto memberikan mandat kepada Habibie untuk memimpin pengembangan industri di Indonesia.

Habibie menjadi CEO dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Kariernya semakin melambung ketika pada 1978 diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Baca juga: Habibie dan Pilpres 2019

Ia tercatat memimpin proyek pesawat N250 Gatot Kaca yang merupakan pesawat buatan pertama Indonesia.

Pesawat N250 Gatot kaca satu-satunya pesawat turbotrop di dunia yang menggunakan "Fly by Wire" dengan jam terbang 900 jam.

PT IPTN berhasil mengembangkan sayapnya di Amerika dan Eropa.

Namun, karena krisis moneter, Soeharto menutup IPTN. Ketika IPTN ditutup, Habibie masih menjabat sebagai Manteri Riset dan Teknologi.

Memimpin Indonesia

Pada 14 Maret 1998, Habibie mendampingi Soeharto sebagai wakil presiden dalam Kabinet Pembangunan VII.

Setelah dua bulan menjabat wakil presiden, Habibie menjabat Presiden menggantikan Soeharto.

Baca juga: BJ Habibie: Saya Tidak Ada Masalah dengan Pak Harto dan Keluarganya...

Di masa kepemimpinannya, Habibie membentuk kabinet baru dengan harapan mendapatkan dukungan dari negara-negara lain untuk membantu program pemulihan ekonomi Indonesia pasca reformasi.

Pada era Habibie, lebih leluasa dan bebas dalam berpolitik. Masyarakat lebih bebas menyuarakan aspirasinya sehingga bermunculan partai politik baru.

Masa Kepemimpinan Habibie berakhir pada 20 Oktober 1999. Habibie digantikan oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang terpilih sebagai presiden dari hasil Pemilu 1999. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo BJ Habibie
PERJALANAN KARIER:

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com