Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Terpopuler: Prabowo Merasa Dibenci

Kompas.com - 22/06/2018, 06:49 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita apa saja yang mendapat banyak perhatian pembaca Kompas.com sepanjang Kamis (21/6/2018) kemarin?

Berikut ini sejumlah berita terpopuler Kompas.com yang sayang untuk dilewatkan.

1. Ultah Jokowi

Presiden Joko Widodo merayakan ulang tahun ke-57, Kamis (21/6/2018) kemarin. Tidak ada acara khusus di hari spesial itu dan Jokowi tetap bekerja seperti hari-hari sebelumnya.

Kamis pagi, Jokowi meninjau proyek runway dan taxi way di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Setelah itu, seperti biasanya Jokowi meladeni wawancara dengan wartawan.

Pada sesi itulah, seorang wartawati televisi tiba-tiba menyatakan memiliki informasi penting yang harus disampaikan kepada Presiden. Semua yang hadir di situ tampak serius, hingga kemudian wartawan secara bersamaan menyampaikan selamat ulang tahun kepada Presiden.

Baca juga: Jokowi: Saya Tidak Pernah Ulang Tahun...

2. Prabowo merasa dibenci

Ketua Umum Partai Gerindra merasa bahwa yang membencinya karena ia mengkritik pembangunan di Tanah Air, antara lain pembangunan light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurut dia, pembangunan LRT di Indonesia terlalu mahal. Biayanya bisa lima kali lipat dari biaya pembangunan infrastruktur yang sama di negara lain.

"Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar?. Karena saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya," kata Prabowo dalam acara halalbilhalal di Palembang, kemarin.

Ia mengatakan, kondisi ini perlu menjadi perhatian, apalagi kegunaan LRT di beberapa tempat belum jelas.

Baca juga: Prabowo: Banyak yang Membenci Saya

3. Lulung bersiap pergi

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana siap meninggalkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang telah membesarkan namanya di panggung politik DKI Jakarta.

Ketika menjabat Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Lulung pernah dipecat dari partai berlambang kabah tersebut. Ia dianggap tidak patuh pada perintah partai. Namun, menurut dia alasan pemecatan itu tidak jelas.

Setelah itu, ia tidak lagi mendapatkan posisi strategis di PPP. Hal itu menjadi alasan buat Lulung untuk pindah ke Partai Amanat Nasional dalam waktu dekat.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Ahmad Baidowi menganggap Lulung hanya mencari-cari alasan untuk hengkang dari PPP. Menurut dia, pengurus PPP sudah menawarkan sejumlah posisi untuk Lulung.

Baca juga: Lulung Akan Tinggalkan PPP, Apa yang Sesungguhnya Terjadi?

Selain berita di atas, simak pula sejumlah artikel terpopuler berikut ini:
- Wisatawan Perancis yang Diperkosa Pemandu Wisata Tengah Berlibur Sendirian di Labuan Bajo
- Ditanya soal Desain Kursi KA, Jawaban Admin PT KAI Tuai Respons Netizen
- Basarnas: Danau Toba Airnya Keruh dan Dingin Sekali
- Agnez Mo dan Chris Brown Unggah Video Mesra di IG

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com