Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Terjunkan Pasukan Katak Cari Korban KM Sinar Bangun

Kompas.com - 21/06/2018, 22:54 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan, pihaknya menerjunkan 25 personel Pasukan Katak untuk mengoptimalkan pencarian korban hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba.

Menurut Hadi, pasukan katak memiliki keahlian khusus dalam bergerak di bawah permukaan air.

Selain itu, TNI juga mengirimkan alat khusus dari Pusat Hidro-Oseanografi (Hidros) TNI AL untuk melihat dasar dan kontur permukaan Danau Toba.

"Jadi untuk memudahkan tim SAR untuk melakukan kegiatan pertolongan. Itu pun kami batasi dengan kemampuan manusia ya, yang hanya mampu menyelam 50 meter," kata Tjahjanto di RSUD Tuan Rondahaim Pematang Raya, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018).

Baca juga: Fakta-fakta Peristiwa Tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba

Jika korban berada di kedalaman lebih dari 50 meter, tim gabungan pencari korban akan mengambil korban dengan alat khusus berdasarkan hasil deteksi dari alat Hidros tersebut.

"Tentu akan kita nilai ketika Hidros telah menentukan posisi kapal di kedalaman berapa, posisi di mana, permukaan bawah danau gimana. Ada metode lain dengan menjaring untuk mengambil korban," kata dia.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan terus mengoptimalkan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba.

Budi menegaskan, pihaknya terus memperkuat kerjasama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Polri, TNI, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan masyarakat setempat.

Baca juga: 12 Keluargaku Hilang di Danau Toba, Tak Bisa Lagi Aku Nangis...

Menurut dia, setiap pihak telah bekerja sesuai tugasnya masing-masing, mulai dari pencarian korban, pengumpulan fakta-fakta peristiwa, hingga identifikasi korban.

"Kami akan lakukan semua itu konsisten, kita akan optimalkan pencarian agar apa yang kita peroleh (korban) bisa lebih banyak dan bisa memberikan ketegasan bahwa kita memang mampu," kata Budi di Posko Kecelakaan KM Sinar Bangun Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (21/6/2018).

Budi kembali menegaskan pemerintah serius menangani peristiwa ini. Presiden, kata Budi, telah menginstruksikan dirinya dan pihak-pihak terkait untuk mengedepankan pencarian secara terpadu. Di sisi lain, ia berharap kepada Basarnas untuk lebih berjuang keras dalam mendapatkan korban yang masih hilang.

"Dan KNKT juga melakukan pencarian fakta agar kita bisa mengetahui sebab-sebab kecelakaan dan dasar bagi kita untuk memperbaiki tata kelola pelayaran di Indonesia dan khususnya di Danau Toba," kata dia.

Baca juga: Basarnas: Danau Toba Airnya Keruh dan Dingin Sekali

Budi memperkirakan Kemenhub akan membentuk tim pengawas untuk mencegah kejadian seperti ini terulang lagi. Namun demikian, ia.masih harus menunggu hasil investigasi secara menyeluruh atas insiden ini.

"Kami akan lihat hierarki dari pusat, provinsi, kabupaten, kota apa tetap seperti itu. Kalau enggak kita akan buat satu tim dari pusat untuk pengawas apakah kami bekerja sama dengan pihak lain, ini hal yang harus kita klarifikasi secara detail," ujar dia.

"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kapal Sinar Bangun. Ini merupakan satu hal yang kita cermati. Saya ke sini untuk mendengar perkembangan pencarian yang dilakukan Basarnas dan upaya klarifikasi kegiatan dari KNKT, dan kegiatan lain," sambungnya.

Ia juga menjelaskan, pemerintah akan melakukan audit keselamatan terhadap semua kapal yang beroperasi, baik di Danau Toba maupun di seluruh Indonesia.

Kompas TV Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap tim penyelamat dapat menemukan badan Kapal Motor Sinar Bangun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com