Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Desain Kursi KA, Jawaban Admin PT KAI Tuai Respons Netizen

Kompas.com - 21/06/2018, 10:37 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jawaban admin akun resmi Twitter PT Kereta Api Indonesia (KAI), @KAI121, mengenai desain kursi kereta api mendapatkan respons warganet di media sosial Twitter.

Awalnya, pengguna Twitter, Fajar Triyadi, melalui akunnya @Zepuh92, menanyakan alasan pengaturan tempat duduk Kereta Api Sancaka kelas ekonomi premium ada yang tidak searah perjalanan.

"Slmt pagi min , Pak Edi Sukmoro & Pak , sy mau tanya, alsan tmpt duduk ada yg hadap depan & hdap blakang apa ya?, mnrt sya hdap dpan smua pun kapasitas ttp sma. Byarnya sama tp dpat tmpat duduk hdap blkng itu sakit pak. Thnk," demikian twit @Zepuh92.

Baca juga: PT KAI Punya 5 Subkelas Kereta Sekarang, Ini Bedanya

Menjawab pertanyaan ini, admin @KAI121 mengatakan, fasilitas kursi yang tersedia menyesuaikan dengan kelas KA.

"Selamat pagi. Fasilitas kursi sudah menyesuaikan kelas KA tersebut. Jika ingin menghadap searah perjalanan KA, silakan menggunakan KA kelas Eksekutif atau Bisnis. Trims ."

Jawaban admin PT KAI ini menuai respons beragam dari para netizen. Ada yang menganggap bahwa jawaban yang diberikan tak menjawab pertanyaan, tetapi ada juga yang menganggap tak ada masalah dengan jawaban itu.

" hrusnya dijelaskan knp bs beda-beda menghadap, bukannya disuruh ganti kelas. perusahaan bumn, adminnya begini? menurut bapak jawaban seorang pelayan publik harus bgini?" twit akun @mrhiphops.

Baca juga: Ini Skema Tarif Baru PT KAI untuk KA Bersubsidi Mulai 1 Juli

Sementara itu, @asmaraism mengatakan, "Ini adalah contoh kereta intercity dr Brussel Belgium ke Amsterdam Netherland dg konfigurasi kursi yang hampir sama, dsn rakyat dan netijen nya santai aja tuh ga sampai mention2 mentri segala". 

Tanggapan PT KAI

Kepala Humas PT KAI (Persero) Agus Komarudin mengatakan, jawaban admin tidak salah karena pengaturan tempat duduk memang menyesuaikan pilihan kelas kereta api.

"Sebenarnya jawaban tersebut tidak salah, karena lebih ke pilihan untuk kelas kereta api. Itu penjelasan berdasarkan kelas ya, memang kalau kelas ekonomi seperti itu. Mungkin tidak secara detil saja," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/6/2018) malam.

Ia menjelaskan, pengaturan tempat duduk dengan kelas kereta api didesain seperti itu untuk efisiensi jumlah seat agar memuat lebih banyak penumpang.

"Kalau desain tersebut tujuannya kan untuk efisiensi jumlah seat agar lebih banyak. Dengan desain tersebut, bisa memuat kapasitas seat (sebanyak) 80 seat," ujar Agus.

Baca juga: DKI Mau Bangun Skybridge tetapi Belum Koordinasi dengan PT KAI

Untuk kereta api kelas ekonomi, ada tempat duduk yang searah dengan jalannya kereta, serta ada yang membelakangi arah kereta berjalan.

"Sebenarnya untuk kelas ekonomi prinsip sama seat dua arah, karena duduk satu sandaran saling membelakangi. Jadi kalau KA (kereta api) jalan, ada yang searah pergerakan kereta (maju), ada posisi duduk mundur," lanjut dia.

Agus menyampaikan permohonan maaf jika penjelasan admin di media sosial kurang memuaskan.

Ia menekankan, PT KAI sudah berupaya maksimal untuk kenyamanan penumpang.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo 5 KEGIATAN UNTUK USIR JENUH SAAT MACET

Kompas TV Tiket gratis ini diberikan untuk mengurangi kemacetan kendaraan di jalur mudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com