JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penyelamatan dan Pertolongan atau Basarnas menyatakan serius dan optimal dalam melakukan pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.
Basarnas menjadi penanggung jawab pencarian para korban.
Dalam pencarian ini, kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi, pihaknya dibantu oleh TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, dan masyarakat setempat.
Baca juga: Ketua DPR Minta Polisi Usut Tuntas Tenggelamnya KM Sinar Bangun
Basarnas menurunkan 70 personil termasuk adalah Basarnas Special Group (BSG) yang mempunyai kemampuan menyelam hingga kedalaman tertentu.
Sejumlah peralatan pun digunakan Basarnas untuk melakukan pencarian.
"Kami menggunakan suatu alat yang dinamakan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) yang bisa mendeteksi di dalam air dan portable," ujar Syaugi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: Jokowi Sampaikan Duka Cita atas Musibah KM Sinar Bangun di Danau Toba
Syaugi mengungkapkan, karena musibah tersebut terjadi di danau, Basarnas tak bisa menggunakan alat yang besar. Basarnas sendiri memiliki kapal dan ROV besar, namun tidak bisa dibawa ke danau.
Para penyelam juga dilengkapi peralatan yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pencarian di dalam air dan untuk dapat mengangkut korban.
Alat yang dinamakan rotinor itu memungkinkan seorang penyelam mengangkut 6 orang korban.
Baca juga: Keluarga Korban Kecewa Cara Kerja Tim Pencari Korban KM Sinar Bangun
"Alat itu dinamakan rotinor yang punya kecepatan tertentu sehingga bisa membawa penyelam beserta korban dengan mudah di dalam air," ungkap Syaugi.
Penyelam juga dilengkapi alat yang dinamakan jet booth. Syaugi menjelaskan, alat itu ditempel di pinggang penyelam dan berfungsi untuk mempercepat pergerakan penyelam di dalam air.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin (18/6/2018) pukul 17.15. Kapal motor tersebut tenggelam setelah meninggalkan dermaga sejauh 500 meter.
Baca juga: Menhub: Pemerintah Sekuat Tenaga Cari Korban KM Sinar Bangun yang Hilang
Pada saat peristiwa itu terjadi, cuaca dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang dan petir. Ketinggian gelombang diperkirakan hingga mencapai 2 meter.