JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau pemudik tidak kembali dari kampung halamannya pada 19 atau 20 Juli 2018.
Sebab, Kementerian Perhubungan memprediksi dua hari tersebut merupakan puncak arus balik pemudik.
"Kalau dari mapping, arus balik itu puncaknya terjadi tanggal 19 dan 20 Juni. Itu pasti padat sekali," ujar Budi Karya saat dijumpai di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
Baca juga: Saat Arus Balik, Toilet Portabel dan BBM Kemasan Disiapkan di Tol Cipali
"Oleh sebab itu, saya menyarankan, kalau bisa pulang lebih awal atau setelah tanggal itu," lanjut dia.
Budi yakin apabila pemudik tetap memaksakan kembali pada dua hari tersebut, maka bisa dipastikan volume kendaraan di sejumlah ruas akan menumpuk. Pemudik pun mengalami ketidaknyamanan.
"Kalau pulangnya jadi satu, pasti lama pulangnya. Pasti padat itu," ujar Budi.
Baca juga: Sukses Amankan Mudik, Kapolri Kini Fokuskan Personel Amankan Tempat Wisata dan Arus Balik
Ia telah mengampanyekan hal tersebut melalui sejumlah media massa. Ia yakin pemudik mengikuti imbauan itu sehingga tidak terjadi penumpukan volume kendaraan pada hari-hari tertentu.
"Lagipula biasanya kan kalau pulang mudik itu lebih santai kan, karena tidak mengejar hari tertentu seperti Lebaran. Harapan kami, pemudik menjadi lebih fleksibel lah pulangnya," lanjut dia.
Diberitakan, pemerintah berharap pemudik benar-benar mampu memanfaatkan waktu untuk kembali dari kampung halaman agar tetap nyaman dan aman selama perjalanan.
Baca juga: Antisipasi Arus Balik, KAI Tambah Kereta dari Surabaya ke Malang dan Jakarta
Sebab, selain libur bersama yang cukup panjang hingga tanggal 20 Juni, sejumlah ruas tol Pulau Jawa relatif sudah tersambung satu sama lain sehingga pemudik memiliki banyak alternatif jalan untuk kembali.
"Dengan demikian, harapannya bagi pemudik yang akan pulang Lebaran, bisa menikmati Lebaran lebih baik, lebih berbahagia, tidak capek dan bisa memanfaatkan waktu yang cukup," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebagaimana dikutip www.setkab.go.id, Sabtu.
Diketahui, jalan tol dari Merak, Banten hingga Surabaya, Jawa Timur, bahkan hingga Pasuruan, sudah tersambung. Beberapa ruas memang belum rampung 100 persen, namun pemerintah tetap mengoperasikannya menjadi jalan tol fungsional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.