Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding: Semoga Cak Lontong Berkenan Memaafkan...

Kompas.com - 14/06/2018, 17:39 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding meminta maaf kepada komedian Cak Lontong.

Permintaan maaf itu terkait kejadian salah unggah video di akun Twitter milik Karding.

Berikut permintaan maaf yang disampaikan Karding melalui akun Twitter @Kadir_Karding,

Yth sahabatku @cakLontong. Maafkan saya atas kekhilafan dan kesalahan telah mengupload iklan tersebut dan tidak mengecek dan meneliti terlebih dahulu kebenaran dan isi iklan tersebut @C_lontong".

Saat dikonfirmasi langsung, Karding menyatakan telah menghapus unggahan video tersebut dari akun miliknya.

"Semoga Cak Lontong berkenan memaafkan," kata Karding kepada Kompas.com, Kamis (14/6/2018).

Sebelumnya, Karding mengunggah video berisi dukungan Cak Lontong untuk pasangan calon gubernur Jawa Tengah.

Dalam unggahan video itu, Karding memberi tagar #PilgubJateng2018. Bahkan, ia juga menyematkan alamat akun Twitter milik Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Keduanya merupakan pasangan calon gubernur Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com sore ini, tweet berisi video tersebut telah hilang dari linimasa Karding.

Baca juga: Cak Lontong Somasi Sekjen PKB soal Video Dukungan Pilgub yang Diunggah di Medsos

Cak Lontong ternyata keberatan dengan video unggahan tersebut. Ia menganggap Karding dengan sengaja membuat seolah-olah video tersebut adalah dukungannya kepada pasangan calon gubernur di Jawa Tengah.

Padahal, menurut Cak Lontong, video dukungannya itu dibuat untuk pemilihan gubernur Jawa Timur. Cak Lontong kemudian, melayangkan somasi kepada Karding yang juga anggota Komisi III DPR itu.

Berikut kata-kata Cak Lontong dalam akun Twitter pribadinya, "Saya kira @Kadir_Karding dengan sengaja telah mengambil rekaman saya yg sebenarnya utk pilgub Jatim. Tapi disalahgunakan untuk pilgub Jateng. Apabila tdk menarik dan meminta maaf, maka tim hukum kami akan melakukan langkah2 hukum yg dianggap perlu"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com