Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titiek Soeharto Dinilai Tak Akan Bantu Partai Berkarya Dapat Kursi di DPR

Kompas.com - 13/06/2018, 11:51 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, kehadiran politisi senior Golkar Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto di Partai Berkarya tak akan berdampak signifikan terhadap peluang lolosnya Berkarya ke Parlemen pada Pemilu 2019 nanti.

"Sedikit lah, kalau kita mengandalkan jumlah orang yang memilih dia menjadi anggota legislatif di dapil dia," kata Hamdi kepada Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Bahkan, Hamdi juga memperkirakan kehadiran Titiek, sama sekali tak meningkatkan peluang Partai Berkarya menembus ambang batas parlemen 4 persen.

"Itu mungkin enggak (berpengaruh) juga, jangan-jangan orang pilih dia dulu karena memang dia mewakili Golkar," kata Hamdi.

Baca juga: Keluar dari Golkar, Titiek Soeharto Siap Lepas Keanggotaan di DPR

Di sisi lain, ia memandang hengkangnya Titiek ke Partai Berkarya tak akan berpengaruh besar terhadap Golkar. Sebab, Titiek dinilainya bukanlah tokoh sentral yang memiliki pengaruh kuat di Golkar.

"Enggak akan banyak berdampak bagi Golkar, Titiek bukan tokoh sentral di Golkar," kata Hamdi.

Ia juga memandang kepindahan Titiek tak berimbas terhadap potensi pindahnya kader Golkar lain ke Partai Berkarya. Selain itu, kepindahan Titiek juga tak akan berpengaruh pada larinya pemilih potensial Golkar ke Berkarya.

"Tidak akan berimbas kepada larinya pemilih Golkar ke Berkarya. Fenomena "Enak Jaman Ku To?" atau guyonan-guyonan yang dikasih nama dulu SARS (Saya Rindu Akan Soeharto) itu betul hanya meme buat guyonan-guyonan aja," kata Hamdi.

Baca juga: Keluar dari Golkar, Titiek Soeharto Gabung ke Partai Berkarya Besutan Tommy Soeharto

Menurut Hamdi, sebagian besar masyarakat juga sudah meninggalkan kenangan lama atau daya tarik kehidupan Orde Baru di zaman sekarang ini. Ia mengungkapkan, sebagian besar pengikut fanatik Soeharto juga sudah sedikit, dan telah digantikan dengan generasi-generasi baru.

"Sudah berganti generasi. Orang-orang yang dulu berada di usia muda 20 tahun, sekarang udah 50-an ke atas sih, tapi rata-rata usia mahasiswa jaman Soeharto adalah kelompok kritis dan marah sama Rezim Soeharto, yang membikin gertakan Reformasi," papar Hamdi.

Seperti yang diketahui, Titiek kini bergabung dengan Partai Berkarya besutan sang adik, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Ia mengatakan, alasan utama keluar dari Partai Golkar lantaran partai tersebut berstatus sebagai partai pendukung pemerintah.

Baca juga: Titiek Soeharto Hengkang, Golkar Khawatir Ditinggal Pencinta Soeharto

Di sisi lain, ia merasa gerah dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo karena dinilainya gagal menyejahterakan masyarakat. Namun, karena berstatus sebagai kader Partai Golkar, ia tak bisa mengkritik pemerintah.

"Sebagai konsekuensinya tentu saya juga harus melepaskan keanggotaan saya di DPR. Saya mohon pamit kepada teman-teman di DPR, terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaan kita selama ini, baik di Komisi IV, BKSAP maupun saat di rapat paripurna," kata Titiek melalui keterangan tertulis, Senin (11/6/2018).

Titiek akan berjuang supaya Partai Berkarya mampu menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen dan bisa menempatkan kader-kadernya di DPR.

"Oleh karena itu kami membutuhkan dukungan seluruh masyarakat dan seluruh komponen bangsa," tutur dia.

"Saya pasti akan merindukan saat kebersamaan kami. Doakan kami bertemu lagi tahun depan (di DPR). I shall return (saya akan kembali)," ucap Titiek.

Kompas TV Titiek Soeharto bergabung dengan Partai Berkarya yang dipimpin oleh adiknya sendiri Tommy Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com