Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Hina Yahya Staquf, Nuruzzaman Hengkang dari Gerindra

Kompas.com - 13/06/2018, 10:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Gerindra Muhammad Nuruzzaman memutuskan hengkang dari Partai Gerindra karena tak terima kiainya, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, dihina saat menjadi pembicara di Israel.

Nuruzzaman merasa Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon telah menghina melalui cuitannya di Twitter ihwal kehadiran Yahya sebagai pembicara di forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terkait konflik Israel-Palestina.

"Ya, ini sebagai bentuk respons santri kepada kiainya sebenarnya. Jadi ini santri NU yang merespons ketika ada orang yang menyerang kiainya," ucap Nuruzzaman saat dihubungi, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Anggota Wantimpres Yahya Staquf Bicara di Forum Israel, Ini Respons Jokowi

Ia menambahkan, kemarahannya memuncak karena hinaan Fadli kepada Yahya terkait acara di Israel.

Menurut Nuruzzaman, ada fakta yang dibelokkan menjadi hal politis terkait kehadiran Yahya dan dihubungkan kepada isu ganti presiden.

"Bagi santri, penghinaan pada kiai adalah tentang harga diri dan marwah, sesuatu yang Pak Prabowo (Subianto) tidak pernah bisa paham karena Bapak lebih mementingkan hal politis saja," lanjut Nuruzzaman.

Dihubungi terpisah, anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade membantah tudingan bahwa Fadli Zon menghina Yahya. Menurutnya, apa yang disampaikan Fadli adalah kritik terhadap Yahya yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Baca juga: Bantah Nuruzzaman, Gerindra Anggap Fadli Zon Tak Hina Yahya Staquf

Isu SARA di Pilkada DKI

Sebenarnya, ada masalah lain yang menjadi pertimbangan Nuruzzaman keluar dari Gerindra, yakni ketika pertarungan di Pilkada DKI.

Baca juga: Kehadiran Gus Yahya di Forum Israel Tak Ubah Dukungan NU terhadap Palestina

Ia menilai, Gerindra berkontribusi dalam memproduksi isu SARA sepanjang Pilkada Jakarta berlangsung.

Masalah lain, sikap Gerindra yang menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Ormas untuk disahkan menjadi undang-undang.

Ia mengatakan, sebagai kader NU, sudah semestinya ia mendukung Perppu tersebut, tetapi ternyata bertentangan dengan sikap partai.

"Oleh sebab itu, saya sudah berpikir untuk mundur dari Gerindra pada Desember 2017 lalu karena kontibusi dan ketulusan saya berjuang bersama tidak pernah terakomodasi. Sehingga, tinggal mencari momen yang tepat yang sesuai dengan premis awal saya di atas," ujar dia.

Gerindra bantah

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade membantah jika Fadli dianggap menghina Yahya Staquf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com