JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menilai wajar ada kritik yang ditujukan kepada pemerintah, termasuk yang dilontarkan politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Dalam sebuah pidato, pria yang disapa AHY itu menyinggung program revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo.
"Kalau kemudian memberikan kritik, otokritik kepada pemerintah, selama itu membangun saya berterima kasih," ujar Puan saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, kritik yang disampaikan AHY itu sebagai suatu dinamika politik. Apalagi, menurut Puan, sampai saat ini Partai Demokrat belum menentukan posisi politik.
Baca juga: AHY: Apa Kabar Revolusi Mental?
Meski demikian, menurut Puan, kritik tersebut tidak serta-merta menutup pintu koalisi Partai Demokrat dengan partai-partai pendukung pemerintahan.
"Kita lihat saja, bagaimana ini nanti akhirnya Demokrat akan bergabung atau enggak, itu ya tanyanya ke Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Puan.
Saat menyampaikan orasi bertajuk Mendengar Suara Rakyat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (9/6/2018) malam, AHY menyoroti program revolusi mental yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Lima Kritik AHY untuk Pemerintahan Jokowi-JK
Menurut AHY, sebagian besar rakyat sebenarnya menaruh harapan pada program yang membidik pembangunan manusia Indonesia tersebut.
Namun, program revolusi mental tampaknya sedikit tersisih dengan pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh pemerintah. Presiden Jokowi memang mengedepankan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah.
"Ketika pemerintah saat ini berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas kita patut bertanya 'Apa kabar, Revolusi Mental?'," kata AHY.