Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendekatan Lunak Dinilai Strategis dalam Penanganan Bibit Radikalisme di Kampus

Kompas.com - 11/06/2018, 22:00 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Apa yang menyebabkan lingkungan akademis terutama mahasiswa maupun kalangan akademis terjerumus dalam tindak paham ekstrem ini?

"Kita masukin saja tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan sebagainya untuk ikut mendidik mereka dengan baik. Saya kira dengan adanya upaya pembinaan ini, kita berpikir pada pentingnya kontektualitas pendidikan Pancasila," paparnya.

 

Pendampingan kampus

Hal senada juga diungkapkan Rektor Universitas Brawijaya yang baru terpilih, Nuhfil Hanani. Pendekatan lunak memudahkan penanganan bibit radikalisme di kampus.

"Pendekatan keamanan iya, tapi pendekatan itu berorientasi pada deteksi dini," kata Hanani.

Baca juga: Cegah Radikalisme di Kampus, Ini Empat Instrumen yang Dapat Digunakan

Menurut dia, bibit radikalisme tumbuh akibat lunturnya nasionalisme dan pemahaman yang keliru dalam keagamaan. Situasi itu bisa diperkeruh dengan masuknya ajaran radikal dari luar negeri.

"Kemudian, yang tidak kalah penting, ada buku-buku dari luar yang tidak sesuai (dengan Pancasila) dimuat di internet dan bisa diakses. Penting bagi kita agar buku-buku itu disaring," ungkap dia.

Nuhfil mengungkapkan, langkah yang dilakukan berupa pendampingan kegiatan keagamaan oleh pihak kampus dan tokoh keagamaan moderat hingga pemberdayaan organisasi di luar kampus yang berwawasan keindonesiaan dan menjunjung Pancasila.

Baca juga: Cegah Radikalisme Masuk Kampus, Menristek Punya Tiga Cara Pengawasan

"Kemudian pendekatan akademis di universitas menjadi kunci dengan memberikan pengetahuan dan informasi tentang wawasan keindonesiaan, Pancasila ke mahasiswa yang sistemnya bukan ditekan, dipaksa, tapi diajak (melalui) diskusi segala macamnya" kata dia.

Ia yakin, jika langkah-langkah itu dilakukan, pertumbuhan bibit radikalisme bisa ditekan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com