Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Arus Mudik Lebaran Tahun Ini Berjalan Lancar

Kompas.com - 11/06/2018, 15:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan H-5, arus mudik Lebaran berjalan lancar.

"Semua berjalan baik. Kami pantau juga dari atas, kalaupun ada macet sedikit karena kecelakaan. Tadi ada antre panjang yang di pintu tol tapi belum sampai 5 kilometer," ujar Budi dikutip dari laman www.setkab.go.id.

Menhub dan sejumlah menteri memantau arus mudik Lebaran 2018 dengan meninjau kondisi arus mudik di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pejabat lain yang ikut meninjau, yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat acara peresmian gedung Menara Kompas, Kamis (26/4/2018).KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat acara peresmian gedung Menara Kompas, Kamis (26/4/2018).
Mereka bertolak dari Jakarta, Minggu (10/6/2018) sekitar pukul 08.00 WIB, lalu melaksanakan pemantauan dari udara menggunakan helikopter. Total ada empat helikopter yang digunakan.

Titik pertama yang dikunjungi, Pos Polisi Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. Di sana rombongan meninjau dan menerima paparan dari Kapolda Jawa Barat terkait pantauan arus mudik di wilayah Jawa Barat.

Rombongan kemudian berlanjut ke titik kedua, yaitu Gerbang Tol Kertasari.

Di sana, rombongan kembali melakukan meninjau serta menerima paparan dari Kapolda Jawa Tengah terkait pantauan arus mudik di wilayah Jawa Tengah.

Lalu, titik terakhir yang dikunjungi adalah di rest area 575 Ngawi, Jawa Timur.

Di sana rombongan juga melakukan meninjau serta menerima paparan dari Kapolda Jawa Timur terkait pantauan arus mudik di wilayah Jawa Timur.

Menhub mengatakan, Polri memiliki wewenang untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas apabila ada peningkatan volume kendaraan pada sebuah ruas jalan.

"Alangkah baiknya apabila kita bisa mengatur dengan baik, maka kita tegaskan lagi kewenangan Kakorlantas untuk bisa melakukan diskresi apabila kemacetan itu terjadi," ujar Budi.

Budi juga menekankan pentingnya pemerintah daerah melaksanakan ramp check. Saat datang ke beberapa terminal bus di Jawa Timur, Menhub mengakui bahwa meskipun Dinas Perhubungan dan Polda sudah melaksanakan ramp check, namun belum maksimal.

Ia meminta Dishub dan Polda bertindak tegas atas kendaraan yang belum dilakukan ramp check.

Sebab banyak bus yang bagus, namun belum mendapatkan stiker tanda telah dilakukan ramp check.

"Untuk di Jawa Timur, secara kebetulan ketika saya melakukan ramp check busnya bagus, tapi tidak mendapatkan stiker. Padahal stiker itu menjadi panduan untuk memeriksa mereka," lanjut dia.

Budi menambahkan, pihaknya juga memperhatikan aktivitas liburan masyarakat ke daerah wisata.

Demi keamanan dan keselamatan, Budi menginstruksikan Dishub dan Polda untuk memeriksa kelaikan jalan bus-bus pariwisata.

"Setelah Lebaran nanti, banyak orang yang berwisata seperti ke daerah pegunungan. Biasanya PO pariwisata hanya beroperasi pada saat itu. Mereka ini seolah-olah tidak terjamah oleh peraturan. Oleh karenanya, kita akan tegakkan disiplin. Saya minta Polda dan Dishub untuk melakukan penegakan hukum," tegas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com