Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Bantah Wali Kota Blitar Melarikan Diri

Kompas.com - 09/06/2018, 06:44 WIB
Reza Jurnaliston,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Kuasa hukum Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar, Bambang Arjuno, membantah kabar bahwa kliennya telah melarikan diri dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kemarin Pak Wali Kota klien kita itu sudah menghubungi kami agar diantar ke KPK secepatnya," kata Bambang seusai menemani Samanhudi diperiksa oleh penyidik KPK di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (9/6/2018) dini hari.

Baca juga: Wali Kota Blitar Menyerahkan Diri ke KPK

Menurut Bambang, Samanhudi datang tidak sesuai waktu yang ditetapkan KPK karena ada beberapa alasan teknis, antara lain karena perjalanan kami dari Blitar dan kondisi Samanhudi yang tengah sakit.

Mengenai kasus yang menjerat kliennya, Bambang menyatakan belum mengetahui secara detail, termasuk adakah hubungan kliennya dengan salah satu kontraktor bernama Susilo Prabowo. Susilo diduga sebagai pemberi suap.

"Yang saya tahu, beliau (Susilo) adalah salah satu pengusaha di Blitar," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini timnya tengah mengupayakan penyelesaian pemeriksaan awal dan belum menyentuh materi kasus. Pemeriksaan dilakukan selama 20 hari ke depan di Rutan Jakarta Pusat.

Samanhudi Anwar dan seorang perantara bernama Bambang Purnomo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sejumlah proyek di Blitar.

Baca juga: Wali Kota Blitar Diduga Terima Rp 1,5 Miliar dari Ijon Proyek Sekolah

Keduanya disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

KPK juga menetapkan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo sebagai tersangka dalam dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait sejumlah proyek di wilayahnya.

Dalam konstruksi perkara, Samanhudi dan Syahri terlibat dalam perkara berbeda, tetapi sama-sama terkait dengan Susilo Prabowo.

Susilo merupakan kontraktor yang diduga memberi hadiah atau janji kepada kedua kepala daerah tersebut terkait sejumlah proyek di dua daerah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com