Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peta Terkini Pertarungan di Pilkada Jatim Versi Charta Politika

Kompas.com - 08/06/2018, 12:03 WIB
Sandro Gatra

Editor

Adapun mereka yang kurang puas dan tidak puas sebesar 18 persen.

Baca juga: Survei FISIP Universitas Airlangga: Gus Ipul-Puti 47,25 Persen, Khofifah-Emil 42,25 Persen

Menurut Yunarto, untuk kasus di Jatim, Gus Ipul sebagai petahana tidak bisa disimpulkan kemungkinan besar menang.

Masalahnya adalah Gus Ipul saat ini hanya sebagai Wagub.

Berbeda jika Soekarwo bisa maju kembali dalam Pilkada Jatim, kemungkinan besar akan menang.

Kini, setelah Soekarwo tidak bisa maju Pilkada Jatim, Yunarto mengatakan, perlu ada penelitian kualitatif untuk mengetahui ke pasangan mana kekuatan Soekarwo diberikan.

Pendukung parpol terbelah

Hasil survei elektabilitas pasangan calon tersebut tidak sejalan dengan tingkat keterpilihan parpol di Jatim.

Hitungan matematika, berdasarkan hasil survei, koalisi pendukung Gus Ipul-Puti memiliki suara mayoritas di Jatim.

Rincian elektabilitas parpol di Jatim berdasarkan survei Charta Politika, yakni PKB (25,1 persen), PDI-P (20,3 persen), Gerindra (10 persen), Golkar (7,1 persen), Demokrat (6,4 persen).

Kemudian PPP (5,9 persen), Nasdem (5,1 persen), Perindo (3 persen), PAN (2,7 persen), PKS (1,8 persen) dan Hanura 0,5 persen.

Nyatanya, pendukung seluruh parpol tersebut terbelah dalam mendukung salah satu calon.

Misalnya, PKB. Ada 45,2 persen pendukung PKB yang justru memilih Khofifah-Emil. Seperti diketahui, Khofifah adalah Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama.

Kemudian Gerindra, ada 51,3 persen pendukungnya yang memilih Khofifah-Emil.

Di PDI-P, sebanyak 36,9 persen pendukungnya memilih mendukung Khofifah-Emil. Padahal, Puti merupakan keturunan Soekarno.

Adapun PKS, sebanyak 28,6 persen pendukungnya memilih Khofifah.

Sementara di koalisi pendukung Khofifah-Emil, sebanyak 36,1 persen pendukung Nasdem memilih pasangan Gus Ipul-Puti.

Lalu, di Golkar, sebanyak 32,1 persen pendukungnya memilih Gus Ipul-Puti.

Selain itu di Nasdem, sebanyak 36,1 persen malah memilih Gus Ipul-Puti.

Berdasarkan fakta tersebut, Yunarto melihat, parpol menjadi faktor sekunder dalam menentukan kemenangan Pilkada Jateng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com