Adapun mereka yang kurang puas dan tidak puas sebesar 18 persen.
Baca juga: Survei FISIP Universitas Airlangga: Gus Ipul-Puti 47,25 Persen, Khofifah-Emil 42,25 Persen
Menurut Yunarto, untuk kasus di Jatim, Gus Ipul sebagai petahana tidak bisa disimpulkan kemungkinan besar menang.
Masalahnya adalah Gus Ipul saat ini hanya sebagai Wagub.
Berbeda jika Soekarwo bisa maju kembali dalam Pilkada Jatim, kemungkinan besar akan menang.
Kini, setelah Soekarwo tidak bisa maju Pilkada Jatim, Yunarto mengatakan, perlu ada penelitian kualitatif untuk mengetahui ke pasangan mana kekuatan Soekarwo diberikan.
Pendukung parpol terbelah
Hasil survei elektabilitas pasangan calon tersebut tidak sejalan dengan tingkat keterpilihan parpol di Jatim.
Hitungan matematika, berdasarkan hasil survei, koalisi pendukung Gus Ipul-Puti memiliki suara mayoritas di Jatim.
Rincian elektabilitas parpol di Jatim berdasarkan survei Charta Politika, yakni PKB (25,1 persen), PDI-P (20,3 persen), Gerindra (10 persen), Golkar (7,1 persen), Demokrat (6,4 persen).
Kemudian PPP (5,9 persen), Nasdem (5,1 persen), Perindo (3 persen), PAN (2,7 persen), PKS (1,8 persen) dan Hanura 0,5 persen.
Nyatanya, pendukung seluruh parpol tersebut terbelah dalam mendukung salah satu calon.
Misalnya, PKB. Ada 45,2 persen pendukung PKB yang justru memilih Khofifah-Emil. Seperti diketahui, Khofifah adalah Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama.
Kemudian Gerindra, ada 51,3 persen pendukungnya yang memilih Khofifah-Emil.
Di PDI-P, sebanyak 36,9 persen pendukungnya memilih mendukung Khofifah-Emil. Padahal, Puti merupakan keturunan Soekarno.
Adapun PKS, sebanyak 28,6 persen pendukungnya memilih Khofifah.
Sementara di koalisi pendukung Khofifah-Emil, sebanyak 36,1 persen pendukung Nasdem memilih pasangan Gus Ipul-Puti.
Lalu, di Golkar, sebanyak 32,1 persen pendukungnya memilih Gus Ipul-Puti.
Selain itu di Nasdem, sebanyak 36,1 persen malah memilih Gus Ipul-Puti.
Berdasarkan fakta tersebut, Yunarto melihat, parpol menjadi faktor sekunder dalam menentukan kemenangan Pilkada Jateng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.