Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Popularitas Ganjar dan Sudirman Jomplang

Kompas.com - 07/06/2018, 18:40 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah relatif jomplang menjelang Pilkada Jawa Tengah 2018.

Hal itu terlihat dari survei berbagai lembaga yang sudah dirilis.

Gambaran sama terlihat dari hasil Survei terbaru Charta Politika yang dirilis di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin mencapai 70,5 persen, sementara Sudirman-Ida hanya 13,6 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Taj Yasin 70,5 Persen, Sudirman-Ida 13,6 Persen

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, salah satu masalah yang terlihat dari survei tersebut adalah rendahnya tingkat pengenalan publik terhadap pasangan Sudirman-Ida.

Dari 1.200 responden, hanya 41,2 persen yang mengenal Sudirman dan 27,9 persen mengenal Ida.

Sementara Ganjar dikenal sebanyak 86,8 persen responden dan Taj Yasin dikenal 34,8 persen responden.

"Jomplang dibanding Ganjar. Tingkat pengenalannya beda jauh. Tiga orang lain masih berkutat pada tingkat pengenalan," ujar Yunarto.

Baca juga: Survei Kompas: Pilgub Jateng, Ganjar-Taj Yasin 76,6 Persen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah 15 Persen

Yunarto mengatakan, publik yang tidak mengenal calon pemimpinnya tentu tidak akan memilih yang bersangkutan. Tidak kenal, maka tidak sayang.

Sementara seseorang yang memiliki popularitas di atas 80 persen, kata Yunarto, potensi menang sangat tinggi.

Ia menilai, Sudirman-Ida tidak cukup waktu untuk mendongkrak popularitasnya di Jateng, meski keduanya tokoh nasional.

Sudirman adalah mantan Menteri ESDM, sementara Ida adalah mantan anggota DPR.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Khofifah-Emil 44,6 Persen, Gus Ipul-Puti 43,8 Persen

Selain hanya memiliki waktu sekitar empat bulan untuk berkampanye, kendala lain bagi Sudirman-Ida adalah larangan memasang atribut kampanye.

Pengumpulan data dilakukan pada 23-29 Mei 2018 melalui wawancara tatap muka 1200 responden dengan kuesioner terstruktur.

Adapun margin of error plus minus sebesar 2.83 persen. Artinya, angka tersebut bisa bertambah atau berkurang 2,83 persen.

Yunarto mengaku, dana untuk melakukan survei tersebut berasal dari dana sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com