JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berpesan kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran agar mengatur waktu keberangkatan. Mereka diharapkan berangkat tidak mendekati hari Idul Fitri.
Adapun Lebaran tahun ini diperkirakan jatuh pada 15-16 Mei 2018.
"Tentu diharapkan mengatur waktu jangan terlalu lambat perginya," ujar Kalla di Stasiun Gambir Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Kalla mengatakan, berangkat lebih cepat untuk mencegah penumpukan kendaraan pemudik.
"Kenapa liburan (Lebaran) dimulai awal? Agar mengurangi aspek kemacetan dan juga kecelakaan," terang Kalla.
Pemerintah telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut mudik Lebaran tahun ini.
"Polisi, pemerintah daerah itu saya kira sudah siap semua. Ini kan hal yang tiap tahun kita alami," terang dia.
Puncak arus mudik Lebaran 2018 diprediksi jatuh pada H-6 atau pada Sabtu (9/6/2018). Sementara, puncak arus balik diprediksi pada H+3 atau Selasa (19/6/2018).
Hal itu diketahui berdasarkan riset Badan Litbang Kementerian Perhubungan tentang potensi, karakteristik dan pola pergerakan pemudik.
Lonjakan arus kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 6,09 persen saat puncak arus mudik. Posisi berikutnya ditempati pesawat udara (4,34 persen) dan bus (1,32 persen).
Sementara untuk kereta api, diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (8/6/2018).
Untuk pesawat udara, puncak arus balik diprediksi pada H+4 atau 20 Juni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.