SUBANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Rabu (6/6/2018) siang, menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada 50 pengurus masjid, mushala atau pondok pesantren di Subang, Jawa Barat.
Penyerahan sertifikat tanah wakaf itu dilakukan Presiden seusai menunaikan ibadah salat dzuhur di Masjid Nurul Al Muqorubin, Kecamatan Patok Besi, Kabupaten Subang.
Dalam pidatonya, Presiden mengatakan, program ini muncul berdasarkan atas keluhan masyarakat sendiri saat ia blusukan ke daerah-daerah.
"Setiap saya ke daerah, ke kampung, ke desa, ada banyak sekali yang berkaitan dengan sengketa lahan. Di Sumatera Barat, ada masjid lahannya besar, tapi tanahnya sengketa. Di Jakarta juga sangat besar, tapi tanahnya sengketa. Di provinsi lain juga sama. Ndak lahan yang besar atau yang kecil, juga ada saja sengketa," ujar dia.
Baca juga: Jokowi Targetkan 7 Juta Sertifikat Dibagikan ke Masyarakat
Oleh sebab itu, dengan diterbitkannya sertifikat tanah wakaf ini, lahan masjid, mushala, pondok pesantren atau madrasah yang sebelumnya berstatus sengketa, kini tidak mempunyai persoalan hukum lagi.
"Artinya, kalau ada yang mengklaim lahan itu milik saya, tidak bisa. Karena di sini jelas, namanya jelas, luasnya juga jelas. Kalau dibawa ke pengadilan seperti apapun, Insya Allah tidak ada masalah karena sertifikat ini adalah tanda bukti hukum atas tanah yang kita miliki," ujar Jokowi.
Ia pun berharap agar dengan penerbitan sertifikat tanah wakaf ini, yayasan mempunyai peluang untuk memperbesar masjid, mushala, pondok pesantren atau madrasah miliknya masing-masing.
Baca juga: Kunjungi Sukabumi, Presiden Serahkan 3.063 Sertifikat Tanah
Jokowi berkomitmen untuk meneruskan program ini tidak hanya di Kabupaten Subang, melainkan juga di daerah lain di Indonesia.
Meski, ia mengakui program ini cukup sulit dilaksanakan, mengingat besarnya jumlah masjid, mushala, pondok pesantren atau madrasah yang ada di Indonesia dengan sebaran yang tinggi pula.
"Memang ini pekerjaan besar. Masjid dan mushala di Indonesia ini ada sekitar 800.000. Pondok pesantren di seluruh Tanah Air informasi yang saya terima ada 29.000. Itupun menurut saya bisa lebih banyak dari itu. Tetapi akan terus kita lakukan setiap minggu, setiap bulan, akan kita bagikan sertifikat ini," ujar Jokowi.