JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan, jajarannya tidak akan libur dan berhenti memberantas terorisme meski ada libur Lebaran pada pertengahan Juni 2018 ini.
"Operasi (pemberantas terorisme) akan terus berlanjut untuk mendeteksi sel-sel teroris," ujarnya di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Kapolri mengatakan, Polri pasti akan menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan tindakan-tindakan petugas menangkap terduga teroris atau mengungkapan jaringan terorisme tersebut.
Baca juga: Di Jakbar Polisi Antisipasi Lonjakan Harga hingga Sel Tidur Terorisme
Bahkan dalam Operasi Ketupat 2018, Kapolri sudah membuat 4 target, salah satunya yakni mengamankan masyarakat dari ancaman terorisme.
Oleh karena itu, ia mengatakan jajarannya tidak akan berhenti untuk menumpas terorisme.
Kapolri optimis upaya memberantas terorisme dan menciptakan suasana aman dan nyaman untuk masyarakat bisa tercapai, apalagi dalam Operasi Ketupat 2018, Polri juga dibantu oleh para prajurit TNI.
Pasca bom Surabaya, jajaran Polri gencar melakukan penangkapan para terduga teroris.
Baca juga: Kapolri: Kelompok Terorisme Anggap Ramadhan Bulan Baik untuk Beraksi
Hingga hari ini, kata Kapolri, 96 orang sudah jadi tersangka, sementara 14 orang tewas karena melawan petugas saat ditangkap.
Berbagai operasi pemberantasan terorisme tidak hanya dilakukan oleh Polri, namun anggota Kopassus TNI Angkatan Darat juga disebut Polri sudah ikut terlibat di dalamnya.
"Kami harap kebersamaan ini akan membuat masyarakat aman dan nyaman merayakan Hari Raya Idul Fitri," kata Tito.