Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tampik Isu Investasi Indonesia Hanya untuk China, Korea, dan Jepang

Kompas.com - 06/06/2018, 12:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tidak terima dengan isu investasi Indonesia hanya berkiblat pada China, Korea dan Jepang.

Saat bersilaturahim dengan ulama se-Kabupaten Karawang di Pondok Pesantren Assiddqiyah, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Rabu (6/6/2018), Presiden membantah isu itu.

"Katanya kita ini membuka investasi hanya untuk China, Korea dan Jepang, enggak. Justru kita ini sekarang, negara-negara Timur Tengah banyak berinvestasi di Indonesia. Jadi jangan malah dibelok-belokkan," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian memberikan contoh proyek apa saja yang dikerjasamakan dengan negara-negara di Timur Tengah.

"Alhamdulilah sudah mulai kilang minyak Cilacap, itu bekerja sama dengan Arab Saudi. Sebentar lagi Insya Allah dengan Oman di Bontang. Ada lagi pelabuhan di Kuala Tanjung," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, kerja sama Indonesia dan negara-negara Timur Tengah justru lebih banyak dijalin di era kepemimpinannya.

Hal itu diketahuinya sendiri dari pimpinan negara di Timur Tengah saat beberapa kali kunjungan kenegaraan ke sana.

"Saya tanya ke Syekh Muhammad di Uni Emirat Arab, kenapa sih tidak berinvestasi di Indonesia? Saya juga bertanya ke Sri Baginda Raja Salman seperti itu. Waktu ketemu Syekh Tamim Qatar saya juga tanya," kata Jokowi.

"Ternyata jawabannya sama semua. Karena kita Indonesia enggak pernah silaturahim ke mereka. Menteri juga enggak ada yang pernah ke sana," lanjut dia.

Sejak mengetahui hal itu, Presiden Jokowi menginstruksikan menterinya untuk rajin datang ke negara-negara Timur Tengah. Presiden minta para menteri mencari peluang kerja sama dengan mereka.

"Setelah itu, saya perintahkan kepada menteri agar setiap tiga bulan harus muter ke negara-negara itu. Karena negara-negara itu adalah negara kaya, uangnya berlebih," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com