Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2018, 05:37 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

Roma, Kompas.com — Direktur Jenderal Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) Jose Graziano da Silva memuji Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti untuk upayanya melawan segala aktivitas ilegal di tengah laut.

"Ibu Susi Pudjiastuti yang memulai dan menjadi yang pertama untuk upaya konsisten melawan segala bentuk aktivitas ilegal di laut, tidak hanya soal penangkapan ikan ilegal," ujar Jose disambut tepuk tangan hadirin.

Baca juga: Menteri Susi: Dari Sertifikasi, Tuna Indonesia Bisa Mendapatkan Harga Premium

Pujian kepada Susi itu disampaikan Jose saat memberikan sambutan pembukaan pencanangan Hari Internasional perlawanan terhadap penangkapan ikan ilegal, tak terlaporkan, dan liar di Sheikh Zayed Center yang ada di Markas FAO di Roma, Italia, Selasa (5/6/2018).

Susi yang mendapat pujian dan duduk di antara para pembicara hanya tersenyum menatap hadirin yang memenuhi ruangan pertemuan.

Baca juga: Diplomasi Susi "Golgo 13" Pudjiastuti

Jose menggarisbawahi pentingnya Hari Internasional perlawanan terhadap penangkapan ikan ilegal, tak terlaporkan dan liar ini sebagai bagian dari upaya bersama. Dalam bahasa Inggris, peringatan internasional ini disingkat sebagai IUUF (Illegal, Unreported dan Unregulated Fishing).

Acara di Kantor Pusat FAO merupakan acara pertama sekaligus pencanangan Hari Internasional IUUF.

Pujian yang sama untuk Menteri Susi disampaikan Komisioner Uni Eropa untuk Urusan Kelautan dan Perikanan Karmenu Vella. 

Kewajiban moral

Vella menyebut, terkait kelautan dan perikanan, dirinya dan Susi bersepakat dalam banyak hal.

Untuk perlawanan terhadap penangkapan ikan ilegal, tak terlaporkan dan liar, Vella menyebutnya sebagai kewajiban moral yang sifatnya imperatif alias keharusan bagi negara-negara yang memiliki wilayah laut.

Baca juga: Menteri Susi: Sekarang Tuna Bukan Milik Kapal Asing, tetapi Semua Nelayan

Vella yang sebelumnya menggelar pertemuan dengan Menteri Susi di Indonesia Room menyadari, pemberantasan IUUF harus berfokus pada pelaksanaannya, bukan hanya secara unilateral, namun juga harus bilateral dan regional.

"Praktik IUUF lebih terstruktur, karena itu kita harus bekerja sama dalam pemberantasannya, ujar Vella.

Kekuatan besar

Atas pujian dan sambutan istimewa di panggung dunia, Susi yang menjadi salah satu pembicara tidak banyak merespons. Di depan panggung FAO, Susi memaparkan bagaimana IUUF harus ditangani bersama-sama karena kekuatannya yang besar.

Susi menyebut, mereka yang melakukan IUUF seperti negara tersendiri di tengah laut dengan adanya dukungan aparat, teknologi, dan peralatan yang canggih. 

Baca juga: KKP Dapat "Disclaimer" dari BPK dan Keheranan Menteri Susi

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Periksa Aiman, Polisi Ingin Klarifikasi Langsung soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral

Periksa Aiman, Polisi Ingin Klarifikasi Langsung soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral

Nasional
Tolak Gugatan Ulang Usia Capres-cawapres, MK Mengaku Tak Punya Pilihan Lain

Tolak Gugatan Ulang Usia Capres-cawapres, MK Mengaku Tak Punya Pilihan Lain

Nasional
MK Tegaskan Putusan Batas Usia Capres-Cawapres Tak Cacat Hukum

MK Tegaskan Putusan Batas Usia Capres-Cawapres Tak Cacat Hukum

Nasional
Alasan MK Tolak 'Gugatan Ulang' Syarat Usia Capres-cawapres: Putusan Sebelumnya Final dan Mengikat

Alasan MK Tolak "Gugatan Ulang" Syarat Usia Capres-cawapres: Putusan Sebelumnya Final dan Mengikat

Nasional
Pemerintah Godok Aturan, Izin Rumah Ibadah Diberikan Lewat FKUB, Bukan Orang per Orang

Pemerintah Godok Aturan, Izin Rumah Ibadah Diberikan Lewat FKUB, Bukan Orang per Orang

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, TPN Ganjar-Mahfud: Berisiko Adanya Intervensi Keputusan KPU

Data Pemilih Diduga Bocor, TPN Ganjar-Mahfud: Berisiko Adanya Intervensi Keputusan KPU

Nasional
Hari Kedua Kampanye, Ketum Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Kumpul di Markas TPN

Hari Kedua Kampanye, Ketum Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Kumpul di Markas TPN

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Dorong Kemenkominfo, BSSN, dan KPU untuk Perkuat Keamanan Data Pemilih

TPN Ganjar-Mahfud Dorong Kemenkominfo, BSSN, dan KPU untuk Perkuat Keamanan Data Pemilih

Nasional
Cerita Mahfud Diancam 'Bintang 3' untuk Tak Bongkar Korupsi Asabri

Cerita Mahfud Diancam "Bintang 3" untuk Tak Bongkar Korupsi Asabri

Nasional
MK Tolak 'Gugatan Ulang' Syarat Usia Capres-cawapres

MK Tolak "Gugatan Ulang" Syarat Usia Capres-cawapres

Nasional
Airlangga Hartarto Bakal Turun Gunung Kampanyekan Prabowo-Gibran

Airlangga Hartarto Bakal Turun Gunung Kampanyekan Prabowo-Gibran

Nasional
FX Rudy: Bu Mega Itu sampai Saat Ini Belum Sejahtera, Mengalah Terus ke Jokowi

FX Rudy: Bu Mega Itu sampai Saat Ini Belum Sejahtera, Mengalah Terus ke Jokowi

Nasional
Menkeu Jelaskan Alasan Anggaran Belanja Alutsista dari Pinjaman Naik

Menkeu Jelaskan Alasan Anggaran Belanja Alutsista dari Pinjaman Naik

Nasional
Menkominfo: Data KPU yang Bocor Adalah Data DPT Pemilu 2024

Menkominfo: Data KPU yang Bocor Adalah Data DPT Pemilu 2024

Nasional
Soal Isu Pengunduran Diri Wamenkumham, Yasonna: Itu Terserah Presiden Saja

Soal Isu Pengunduran Diri Wamenkumham, Yasonna: Itu Terserah Presiden Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com