Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Banyak Universitas Islam, Mengapa Jokowi Tetap Bangun UIII?

Kompas.com - 05/06/2018, 13:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, sejak pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) direncanakan, banyak pihak yang bertanya-tanya soal urgensi pembangunan universitas itu.

"Semenjak awal dicanangkan rencana pendirian oleh Bapak Presiden, dua tahun lalu, melalui Perpres Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII, banyak pertanyaan yang sering muncul, mengapa kita perlu membangun lagi universitas Islam di Indonesia? Bukankah sudah banyak universitas Islam, negeri atau swasta?" kata Lukman ketika acara peletakan batu pertama pembangunan UIII, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).

Baca juga: Jokowi Groundbreaking Universitas Islam Internasional Indonesia

Namun, Presiden Jokowi memiliki alasan khusus mengapa UIII tetap perlu didirikan.

"Merujuk dari apa yang sering dikemukakan Bapak Presiden, bahwa UIII ini memang dibangun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan tinggi Islam domestik, melainkan juga juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global sekaligus meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam internasional," lanjut Lukman.

Lukman kemudian berkaca saat dunia internasional berbincang mengenai peradaban Islam. Mereka sama sekali tidak menyinggung Indonesia di dalamnya.

Mereka selalu merujuk peradaban Islam dunia adalah melulu Arab, peradaban Persia dan Turki.

Baca juga: Jokowi Minta UIII Dibangun di Lahan Seluas 1.000 Hektar, tapi Ini Kenyataannya...

Lukman menegaskan, peradaban Islam Indonesia patut disejajarkan dengan peradaban Islam di Timur Tengah. Sebab, Islam di Indonesia sudah melewati rentang waktu yang panjang.

"Islam di Indonesia juga telah mewariskan satu karakter, yaitu Islam Wasathiyah (Islam moderat) yang terbukti andal mengembangkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan budaya yang plural dan toleran," ujar Lukman.

Kehidupan UIII, lanjut Lukman, nantinya akan didasarkan pada tiga pilar nilai, yakni nilai keislaman, wawasan dan proyeksi global, serta karakter kebangsaan Indonesia.

"Jadi, berbeda dengan kampus-kampus Islam yang sudah ada, tugas dan fungsi UIII tidak hanya sebagai penyelenggara proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian ke masyarakat semata. Lebih dari itu, kampus ini dimaksudkan sebagai upaya kita membangun peradaban Islam Indonesia sekaligus mengontribusikannya bagi peradaban global melalui jalur pendidikan," ujar Lukman.

Baca juga: Al Azhar Mesir Akan Kirim Dosen untuk Mengajar di UIII

Demi mewujudkan itu, kampus yang nantinya hanya membuka pendidikan tingkat magister dan doktor ini tidak hanya memiliki gedung fakultas dan perpustakaan, melainkan juga disediakan ruang bagi pemikir-pemikir Islam untuk melakukan kajian strategis, bahkan seniman untuk menciptakan karya seni dan budaya Islami.

Pembangunan akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, dana yang dianggarkan, yakni Rp 788 miliar. Adapun total anggaran yang direncanakan mencapai Rp 3,97 triliun.

Berdasarkan masterplan, di kawasan UIII itu akan didirikan mulai dari gedung fakultas, gedung rektorat, perpustakaan, gedung serba guna, pusat olahraga, taman cagar alam, taman suaka religi hingga rumah permanen bagi mahasiswa berkeluarga, karyawan serta tenaga pengajar.

Meski direncanakan rampung empat tahun yang akan datang, bangunan fakultas diyakini rampung tahun 2019 dan sudah dapat langsung digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com