Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Kritik Fahri Hamzah, Polri Sebut Tak Mungkin Bom Siap Ledak Dilawan Tongkat

Kompas.com - 03/06/2018, 20:56 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menanggapi kritik Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah dengan memberikan penjelasan terkait penggeledahan kampus Universitas Riau oleh Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.

Kemarin lewat akun Twitter pribadinya, Fahri protes mengkritik polisi yang membawa senjata laras panjang masuk ke kampus Universitas Riau saat melakukan penggeledahan gedung yang diduga terdapat bom dan bahan peledak.

"Jadi begini penangkapan kasus teror tidak sama dengan penangkapan kasus lain," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6/2018).

Baca juga: Terkait JAD, MNZ Sempat Diminta Buat Bom oleh Penyerang Mapolda Riau

Menurut Setyo, penggeledahan yang dilakukan Densus 88 lengkap dengan senjata laras panjang sudah seusai dengan prosedur yang ada. Hal ini menyusul informasi adanya bom dan bahan peledak di Gedung Gelanggang Mahasiswa.

Informasi itu terbukti. Dalam penggeledahan, Densus 88 menemukan bom pipa yang siap meledak. Selain itu, terdapat juga beberapa bahan peledak, senapan angin hingga granat tangan.

"Jadi bagaimana SOP-nya membawa senjata panjang (masa) yang masuk harus ganti pakai tongkat polisi misalnya, sementara bomnya sudah siap," kata Setyo.

https://twitter.com/Fahrihamzah/status/1002881227420942336

"Jadi ini sudah seperti itu. Jadi tolong rekan-rekan pahami penangkapan atau upaya paksa kasus terorisme itu ada prosedurnya," sambung dia.

Baca juga: Buat Bom di Universitas Riau, MNZ Ternyata Jaringan JAD

Sebelumnya, dalam akun Twitter @Fahrihamzah, Fahri menilai masuknya senjata laras panjang yang masuk ke kampus sama saja dengan mengembalikan bangsa Indonesia ke zaman batu.

Fahri juga mengkritik Presiden Jokowi yang dianggapnya membiarkan hal itu terjadi. Padahal kata dia, kampus, parlemen, rumah sakit adalah tempat yang harus bersih dari senjata laras panjang.

"Kenapa senang menampakan pasukan bersenjata dan laras panjang masuk kampus? Ini Polri atau kompeni? #SaveKampus," tulis Fahri.

Kompas TV Tiga terduga teroris ditangkap di Universitas Riau dengan barang bukti temuan bom rakitan yang akan diledakkan di kantor DPRD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com