Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Pengamanan di Lapas "Super Maximum Security" untuk Teroris

Kompas.com - 31/05/2018, 14:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menyatakan, pihaknya tengah menyelesaikan pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Karanganyar, Nusakambangan.

Lapas tersebut berkategori super maximum security dan dikhususkan bagi narapidana (napi) terorisme.

Yasonna menjelaskan, ada perbedaan standar pengamanan pada lapas dengan keamanan superketat tersebut.

Salah satunya adalah penempatan satu orang napi di satu sel alias one person one cell.

Baca juga: Lapas Super Maximum Security Karanganyar Ditargetkan Rampung Akhir 2018

Adapun lapas yang sudah menerapkan standar pengamanan superketat saat ini adalah Lapas Pasir Putih. Lapas tersebut kini menampung sekitar 126 napi terorisme.

"Di sana satu orang satu sel, one person one cell. Itu berlapis pengamanannya, baik bloknya maupun sekelilingnya," ujar Yasonna di kantornya di Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Ia mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengacak sinyal telepon seluler.

Dengan demikian, napi yang berada di dalam lapas tidak bisa berkomunikasi dengan pihak luar.

Baca juga: Kepala BNPT: Napi Teroris di Mako Brimob Belum Tersentuh Program Deradikalisasi

Yasonna menjelaskan, Lapas Karanganyar di Nusakambangan adalah lokasi yang tepat untuk menempatkan napi terorisme.

Pasalnya, lokasinya cenderung jauh dari keramaian sehingga tidak jadi masalah apabila sinyal telepon seluler diacak.

"Pengalaman kita kalau misalnya di beberapa tempat yang dekat dengan penduduk kita jam (acak sinyal telepon seluler), penduduk bisa komplain. Maka Nusakambangan jadi tempat yang tepat dan baik untuk itu," ujar Yasonna.

Di samping itu, akses untuk masuk ke dalam lapas juga dijaga dengan pengamanan berlapis. Pengamanan dilakukan oleh personel Polri maupun TNI.

Akses untuk bertamu dibatasi sehingga tamu tidak bertemu secara fisik dengan napi. Yasonna menjelaskan, ada semacam pembatas antara tamu dengan napi.

"Penjagaan 24 hours (jam) CCTV. Betul-betul dijaga dengan baik," terang Yasonna.

Berdasarkan data Kemenkumham, saat ini jumlah napi teroris tercatat sebanyak 432 orang dan 94 tahanan. Mereka tersebar di 115 lapas dan 2 rutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com