Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudi Latief: Dawam Rahardja Berjasa Besar Tumbuhkan Nilai Pancasila

Kompas.com - 31/05/2018, 10:36 WIB
Reza Jurnaliston,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengarah Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) Yudi Latief merasa kehilangan atas wafatnya Cendekiawan Muslim yang juga tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Dawam Rahardjo.

Yudi mengatakan, almarhum Dawam Rahardja mampu menghidupkan nilai-nilai Pancasila.

“Beliau punya jasa besar di dalam membangun jembatan antara ke-Islaman dan kebangsaan dalam menumbuhkan nilai-nilai inklusif Pancasila,” kata Yudi saat ditemui di rumah duka, Kompleks Billy Moon, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Baca juga: Obituari Dawam Rahardjo, Cendekiawan Muslim yang Konsisten Melawan Diskriminasi

Yudi menambahkan, sosok Dawam Rahardja tidak hanya membangun jembatan perdamaian antara ke-Islaman dan kebangsaan semata.

Almarhum mampu mengembangkan pikiran-pikiran produktif terkait bidang ekonomi.

“Beliau ini kan luar biasa tentang khazanah ekonomi Pancasila,” kata Yudi.

Yudi menuturkan, sosok Almarhun memiliki konsen luar biasa terhadap keadilan sosial melalui pemikiran ekonomi Pancasila.

“Lewat keterlibatan gerakan-gerakan pemberdayaan masyarakat sampai usaha mengembangkan ekonomi berbasis hutan-hutan bakau, pemberdayaan nelayan dan petani,” tutur Yudi.

Baca juga: Keluarga Sebut Almarhum Dawam Rahardjo Lama Berjuang Melawan Diabetes

Selain itu, ucap Yudi, Almarhum juga melakukan pembelaan terhadap dialog antaragama.

“Beliau juga pelopor salah seorang yang mengembangkan Majelis Reboan,” ucap dia.

Majelis Reboan merupakan kegiatan kelompok dari berbagai agama yang duduk bersama membincangkan masalah kebangsaan.

Yudi menyebut, Almarhun telah membangun semangat bersatu antarsuku, agama, ras dan golongan.

“Membangun dialog antaragama antar sekte-sekte di dalam Islam, termasuk pembelaan kelompok Ahmadiyah,” kata Yudi.

Di sisi lain, kata Yudi, Almarhum Dawam Rahardja mampu mengembangkan persatuan tanpa mengorbankan nilai-nilai keadilan sosial.

“Beliau seimbang mengembangkan pergaulan inklusif lintas agama, lintas sekte tapi saat yang sama tekun di dalam pemberdayaan ekonomi yang berkeadilan,” ucap Yudi.

“Itu bukti saya kira legacy penting yang harus kita lanjutkan,” pungkas Yudi.

Dawam Rahardjo tutup usia pada Rabu (30/5/2018) malam sekitar pukul 21.55 WIB.

Ia wafat pada usia 76 tahun di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Dia dirawat setelah mengalami komplikasi penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com