Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Rendah, PDI-P Tetap Yakin Pasangan "Hasanah" Menang di Pilkada Jabar

Kompas.com - 29/05/2018, 07:15 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira mengungkapkan bahwa partainya tetap yakin pasangan Hasanah atau TB Hasanuddin-Anton Charliyan akan menang di Pilkada Jawa Barat 2018 meski elektabilitasnya saat ini paling rendah.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru pada Mei 2018, elektabilitas Hasanah berada pada angka 4,1 persen. Terpaut jauh dengan ketiga pasangan lainnya.

Menurut Andreas, ada hasil survei lain yang menyatakan elektabilitas pasangan yang didukung PDI-P itu justru mengalami kenaikan.

"Selama ini pasangan Hasanah bekerja keras dan sampai dengan saat ini kita tetap fight dan ada hasil survei yang lain juga memberikan indikasi adanya tren yang naik dari pasangan hasanah. Sehingga kita tetap optimis semaksimal," ujar Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Baca juga: PDI-P Wajibkan 240 Bacaleg Menangkan Hasanah di Pilkada Jabar

Andreas menilai saat ini dinamika politik di Jabar masih sangat tinggi dan situasinya cenderung berubah.

Selain itu, kata Andreas, dalam dua Pilkada Jabar sebelumnya ada kecenderungan bahwa pasangan yang sebelumnya tidak diunggulkan, membuat kejutan pada saat-saat terakhir.

"Kita tahu bagaimana Pak Aher dulu kan," tuturnya.

Ia pun menampik anggapan bahwa PDI-P tidak berperan dalam meningkatkan elektabilitas TB Hasanuddin-Anton Charliyan.

Baca juga: Partai Hanura Kubu Daryatmo Alihkan Dukungan ke Pasangan Hasanah

Andreas menegaskan mesin partainya terus bekerja untuk merebut suara tertinggi di Pilkada Jabar.

"Ya kita berjuang untuk merebut pemenangan di jawa barat. Saya kira sampai sekarang peluang tetap ada. Ya kita lihat saja nanti," kata Andreas.

Survei terbaru dilakukan Litbang Kompas pada 10-15 Mei 2018 terhadap 800 responden minimal berusia 17 tahun yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan proporsional bertingkat berdasarkan jumlah penduduk di setiap wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Pasangan Hasanah Targetkan Raih 11,2 Juta Suara Perempuan di Jabar

Nirpencuplikan penelitian atau margin of error penelitian ini sebesar +/- 3,46 persen.

Menurut Bestian Nainggolan dari Litbang Kompas, hasil survei terbaru ini menunjukkan dua hal penting dalam Pilgub Jabar.

Salah satunya, ajang kontestasi Pilgub Jabar ini menunjukkan kurang berperannya partai-partai ideologis yang memiliki sejarah penguasaan pemilih di Jawa Barat.

Hal ini dibuktikan dengan kemenangan PDI-P dalam Pemilu 2014 di Jawa Barat tidak berdampak pada elektabilitas TB Hasanuddin dan Anton Charliyan yang diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.

Kompas TV Hasanah melaporkan pasangan Sudrajat - Syaikhu yang kampanye di rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com