Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gapensi Minta Kontraktor BUMN Sinergi dengan Swasta

Kompas.com - 28/05/2018, 15:41 WIB
Moh Nadlir,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta bersinergi dengan kontraktor swasta dalam pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah.

"Jadi ada sinergi. Jangan BUMN bersinergi dengan anak BUMN, tapi dengan swasta. Itu harapan kami," ujar Sekretaris Jenderal Badan Pimpinan Pusat Gapensi, Andi Rukman Karumpa di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin (28/5/2018).

Sinergi itu diharapkan dapat terjalin misalnya dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah di daerah.

"Kami meminta supaya para (kontraktor) BUMN dalam rangka melaksanakan pekerjaan infrastruktur ini bersinergi dengan pengusaha yang ada di daerah," kata dia.

Tak cuma itu, Gapensi juga meminta pemerintah segera merealisasikan rencana pembatasan proyek infrastruktur dengan nilai pembiayaan tertentu.

Misalnya proyek infrastruktur dengan nilai pembiayaan di bawah Rp 100 juta tak bisa diambil oleh kontraktor plat merah.

Baca juga: Bertemu JK, Gapensi Ingin Lebih Dilibatkan dalam Proyek Pemerintah

"Insya allah Pak Wapres (Jusuf Kalla) akan menyampaikan lagi kepada Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) supaya mengimplenetasikan nilai tersebut," kata dia.

Tujuannya, agar para kontraktor swasta bisa ikut terlibat dalam pengerjaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang selama ini dimonopoli kontraktor BUMN.

"Supaya memberikan kesempatan kepada pengusaha swsata dan daerah," kata Andi.

Sebab, selama ini diketahui dari 147 ribu anggota Gapensi, hanya 1 persen yang dilibatkan dalam proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

"147 ribu pelaku kontruksi (swasta) ada pada posisi 1 persen saja. 1 persen loh pengusaha besar (swasta)," kata dia.

Padahal, soal kemampuan mengerjakan suatu proyek infrastruktur, kontraktor swasta juga tak kalah dengan kontraktor BUMN.

"Bisa dong, kita juga mampu, kenapa enggak. Cuman memang kualifikasi untuk kelas itu kan didominasi BUMN, itu yang kepengin kita ubah dalam pangsa pasar itu," ujar dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo kemarin menerima kunjungan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di istana Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com