JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di tingkat SMP meningkat sebesar 90 persen di tahun 2019 mendatang.
Tahun ini, jumlah SMP yang melakukan UNBK mencapai 63 persen. Angka ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang hanya mencapai 32 persen.
"Tahun depan kami dorong UNBK di SMP sampai 90 persen," kata Muhadjir usai malam penganugerahan Maarif Award 2018 di studio Metro TV, Jakarta, Minggu (27/5/2018) malam.
Baca juga: Cerita Anak Penjaga WC Umum Raih Nilai Tertinggi UNBK Se-Jawa Timur
Meskipun nilai UNBK SMP mengalami penurunan, tingkat kejujuran dan integritas meningkat signifikan. Menurutnya, hal itu disebabkan tertutupnya celah kecurangan dalam pelaksanaan ujian.
Saat ini, provinsi yang tingkat pelaksanaan UNBK SMP mencapai 100 persen hanya DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Karena tidak ada kecurangan. Karena itu kalau sekarang turun (nilai UNBK SMP) mohon dimaklumi," katanya.
Baca juga: Pelaku Pembobolan Soal UNBK SMP di Surabaya Mengaku Diperintah Kepala Sekolah
Menurut Muhadjir ujian berbasis kertas cenderung memiliki integritas rendah, meskipun nilai ujian tinggi. Sebab, ujian berbasis kertas rawan kecurangan.
"Sekolah-sekolah yang mengalami penurunan nilai tahun ini rata-rata mereka yang masih menggunakan ujian kertas tahun lalu dan memiliki indeks integritas yang rendah," kata dia.
Muhadjir sendiri menganggap turunnya nilai UN SMP tahun ini adalah hal wajar. Kemendikbud akan menjadikan hasil ini sebagai bahan untuk memetakan potensi sekolah-sekolah di Indonesia. Ia berjanji akan terus melakukan pembenahan kualitas pendidikan.
Baca juga: Soal UNBK Disadap, Kepala Sekolah di Surabaya Jadi Tersangka
"Dari hasil ini kami sudah bisa memetakan sekolah dan guru yang kualitas pendidikannya masih rendah. Setelah itu akan kami adakan perbaikan untuk sekolah maupun guru," katanya.
"Secara skor memang turun tapi secara kualitas naik, karena norma kejujurannya kami naikkan. Kami bisa saja bikin seolah hasil nilai UN naik, tapi kami tidak mau karena ingin menanamkan nilai kejujuran," lanjut Muhadjir.
Tetap memakai HOTS
Muhadjir memaparkan, salah satu nilai UN turun akibat adanya perubahan standar dari Low Order Thinking Skill (LOTS) ke High Order Thinking Skill (HOTS).
Ia menegaskan, kementeriannya tak akan menurunkan standar ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Muhadjir memastikan UNBK tahun depan tetap memakai soal dengan acuan standar HOTS.
"Pasti akan kita teruskan. Mendikbud bisa saja menurunkan standar, lalu skornya naik semua. Tapi kami tak mau karena ingin membenahi pendidikan," kata Muhadjir.
Baca juga: Mendikbud Pastikan HOTS Tetap Dipakai dalam Ujian Nasional Tahun Depan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.