Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Alvara: Jokowi Dianggap Merakyat, Prabowo Dinilai Sosok Tegas

Kompas.com - 27/05/2018, 20:51 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Alvara Research Center menunjukkan masyarakat memiliki perbedaan persepsi terhadap beberapa tokoh nasional yang diprediksi akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 26,8 persen responden mengasosiasikan Presiden Joko Widodo sebagai sosok pemimpin yang merakyat.

Sebesar 13,5 persen menilai Jokowi sebagai sosok yang sederhana dan 11,7 persen memandang mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai tokoh yang gemar blusukan.

Sisanya, responden menilai Jokowi sebagai sosok pemimpin yang tegas, santun, jujur, cerdas dan pekerja keras.

Baca juga: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi 46,8 persen, Prabowo 27,2 persen

Sedangkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipersepsikan sebagai sosok pemimpin yang tegas dan lekat dengan institusi TNI.

Sebesar 45,7 persen reponsen memilih tegas dan 15,1 persen mengasosiasikan Prabowo sebagai pemimpin yang muncul dari kalangan militer.

Sedangkan sisanya mengasosiasikan Prabowo sebagai sosok yang berwibawa. Ketua Umum Partai Gerindra dinilai gagah, berjiwa pemimpin, kharismatik, merakyat, seorang jenderal dan disiplin.

"Joko Widodo dipersepsikan sebagai tokoh yang merakyat, sementara Prabowo dipersepsikan sebagai tokoh yang tegas dan dari TNI," ujar Direktur Eksekutif Alvara Research Center Hasanuddin Ali saat memaparkan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018).

Tokoh lainnya yang juga masuk dalam survei adalah mantab Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Persepsi masyarakat terhadap Gatot tidak jauh berbeda dengan Prabowo Subianto.

Sebanyak 43,5 persen responden menilai Gatot sebagai sosok pemimpin yang tegas dan 25,3 persen mengasosiasikannya dengan TNI.

Sisanya, responden mengasosiasikan Gatot dengan kata berwibawa, panglima TNI, mantan panglima, disiplin, gagah, jenderal, kharismatik dan agamis.

Baca juga:  Survei Indo Barometer: 65,1 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi-JK

Sementara itu, saat ditanya apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih presiden, mayoritas responden memilih "jujur".

Faktor lainnya, yakni "dekat dengan rakyat", "bebas korupsi", dan "berjiwa pemimpin".

"Empat faktor itulah yang jadi faktor penentu responden dalam memilih seorang presiden," kata Ali.

Survei Alvara Research Center tersebut dilakukan pada periode 20 April hingga 9 Mei 2018.

Pendekatan dilakukan secara kuantitatif, pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dan teknik multi-stage random sampling.

Total jumlah responden yang disurvei adalah 1.202 responden berusia 17 tahun ke atas.

Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia. Rentan margin of error sebesar 3,10 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada Agustus 2018 lembaga survei ramai-ramai merilis elektabilitas kandidat pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com