1. SBY: Serangan Teroris Nyata, Saya Tak Latah Berkata "Ini Pengalihan Isu"
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melihat rentetan serangan teroris yang terjadi belakangan ini di Tanah Air adalah peristiwa tanpa rekayasa.
SBY menilai, tidak ada upaya pengalihan isu seperti yang dilontarkan sebagian pihak.
"Serangan teroris beberapa saat lalu nyata. Saya tak latah berkata "ini pengalihan isu", seperti tuduhan sejumlah politisi kpd saya dulu yg "ASBUN"," kata SBY dalam akun Twitternya @SBYudhoyono, Rabu (23/5/2018).
Berkaca pada serangan teror tersebut, SBY mengaku mendukung upaya DPR dan pemerintah merevisi UU Antiterorisme.
Harapan SBY, dengan revisi tersebut, nantinya aparat penegak hukum bisa lebih efektif mencegah dan menindak jaringan teroris di Indonesia.
Baca selengkapnya: SBY: Serangan Teroris Nyata, Saya Tak Latah Berkata Ini Pengalihan Isu
2. Rudal yang Hantam Malaysia Airlines MH17 Milik Militer Rusia
Wilbert Pauliseen, pejabat Tim Investigasi Gabungan (JIT), mengatakan, rudal Buk yang ditembakkan milik Brigade Anti-serangan Udara Rusia ke-53.
Brigade tersebut didirikan pada 1967 di Armenia. Brigade tersebut sempat dikirim ke Jerman Timur untuk menghadapi Perang Dingin.
Pasukan matra darat itu kemudian ditarik dari Jerman Barat pada 1992, dan hingga kini bermarkas di kawasan Kursk.
"Semua kendaraan pengangkut rudal itu bagian dari militer Rusia," kata Pauliseen dilansir dari Daily Mirror, Kamis (24/5/2018).
Sebelumnya di Oktober 2015, Dewan Keselamatan Belanda mengatakan bahwa pesawat Boeing 777 tersebut ditembak dengan sistem pertahanan Buk.
September 2016, JIT juga memperoleh kesimpulan serupa yang membuat Rusia melalui juru bicara Dmitry Peskov mengklarifikasi.
"Kami tidak bisa menerima kesimpulan akhir yang mereka (JIT) katakan. Saya bertaruh mereka belum melihat keseluruhan bukti," kata Peskov saat itu seperti dikutip BBC.
Baca selengkapnya: Rudal yang Hantam Malaysia Airlines MH17 Milik Militer Rusia
Baca juga: Rusia Bantah Rudalnya Hantam Malaysia Airlines MH17
3. Gubernur DKI: Kalau Mau Gampang, Gusur Saja, Gampang Tuh...
Ia menjawab ini ketika ditanya model penataan kota.
"Kalau mau gampang, tinggal gusur saja. Gampang tuh, paling ramai," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).
"Tidak, kami ingin menghadirkan keadilan bukan sekadar memindahkan orang. Jadi, ini prinsip yang akan kami pegang terus," tambahnya.
Anies enggan menjelaskan perbedaan penataan kampung yang diusungnya dengan pemerintahan sebelumnya.
Ia hanya memastikan penataan yang dilakukannya melibatkan warga.
"Kami percaya dengan melibatkan semua, dengan proses dialog, dan semangat untuk memfasilitasi, semua akan ketemu solusi yang baik di setiap tempat," ujar Anies.
Baca juga: Gubernur DKI: Kalau Mau Gampang, Gusur Saja, Gampang Tuh...
4. Minta Maaf, Anggota DPRD yang Dikeroyok karena Meme Amien Rais-Rizieq Shihab
"Saya meminta maaf sedalam-dalamnya kepada seluruh umat Muslim, khususnya yang ada di Kabupaten Karawang, dan begitu juga kepada tokoh bapak Prof Dr Amien Rais, Dr Habib Rizieq," ujar Hitler ditemui sebelum menjalani pemeriksaan terkait kasus ITE di Mapolres Karawang, Kamis (24/5/2018).
Dia mengaku menyesal dan berharap Karawang tak lagi gaduh, melainkan kondusif seperti semula.
"Kami ingin suasana yang kondusif dan Kabupaten Karawang menjadi nyaman," katanya.
Hitler mengakui, pada Selasa (22/5/2018) lalu, dia hendak menemui masyarakat yang datang ke DPRD Karawang untuk mengklarifikasi dan memohon maaf. Dia tak menyangka peristiwa pengeroyokan terhadap dirinya terjadi.
"Betul pada intinya kami mau klarifikasi, meluruskan, dan menyampaikan permintaan maaf. Tapi yang kami ketahui yang kami duga, ya begitulah," katanya.
Baca selengkapnya: Minta Maaf, Anggota DPRD yang Dikeroyok karena Meme Amien Rais-Rizieq Shihab
Baca juga: Kronologi Penyebaran Meme Rizieq Shihab hingga Anggota DPRD Dihajar Massa
5. Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un
Pengumuman tersebut disampaikan dalam surat kepada Korut, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Kamis (24/5/2018).
Sebelumnya, dalam kicauannya di Twitter 10 Mei lalu, Trump berkata bakal bertemu dengan Kim di Singapura pada 12 Juni mendatang.
Namun, dalam surat tersebut, dia menyatakan peluang untuk menggelar pertemuan empat mata tampaknya tidak akan terealisasikan.
"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," tuturnya.
Presiden 71 tahun itu juga menyinggung soal kemampuan nuklir yang selama ini dikatakan oleh Korut. Trump berkata kepunyaan AS jauh lebih besar.
"Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.
Trump melanjutkan, dia berharap dapat bertemu Kim suatu saat nanti. Dia merasa bakal terjadi dialog yang positif jika mereka bertemu.
Baca selengkapnya: Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un
Baca juga: Presiden Korsel Sayangkan Pembatalan Pertemuan Trump-Kim Jong Un
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.