JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut DKI Jakarta sebagai provinsi yang biaya berobatnya mahal.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dihadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Silaturahmi Presiden dengan Penerima Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
"Di Jakarta Pusat ada (pasien) yang (biaya berobatnya) Rp 356 juta, ya dibayar. Jakarta ini memang mahal-mahal kalau sakit, Pak Gub. Memang Jakarta mahal," kata Jokowi ke Anies yang duduk di hadapannya.
Baca juga: Tak Punya Biaya Berobat, Buruh Tani Ini Hanya Bisa Meratapi Penderitaan Istrinya...
Untungnya, kata Jokowi, biaya-biaya yang mahal itu bisa ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Dengan begitu, masyarakat yang sakit bisa mendapatkan layanan kesehatan yang semestinya meski tak punya biaya.
"Sudah jadi tugas pemerintah, kalau dicek benar ya BPJS bayar, harus bayar," kata Jokowi.
Meski menyebut biaya berobatnya mahal, namun Jokowi memuji rumah sakit di DKI Jakarta karena penyerapan terhadap JKN bisa mencapai lebih dari 95 persen.
Selain Jakarta, ada tiga provinsi lain yang juga memperoleh capaian yang sama, yakni Gorontalo, Aceh dan Papua Barat. Jokowi pun memberikan penghargaan kepada Gubernur di empat provinsi tersebut.
"Saya kira di 4 provinsi tadi juga sangat bagus sekali," kata dia.