KOMPAS.com - Berita apa saja yang mendapat banyak perhatian pembaca Kompas.com kemarin?
Berikut ini rangkuman lima berita terpopuler Kompas.com sepanjang Selasa (22/5/2018).
Dikeroyok gara-gara meme
Anggota DPRD Karawang, Jawa Barat, bernama Hitler Nababan dihajar massa di Ruang Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Gedung Paripurna DPRD setempat, Selasa (22/5/2018).
Insiden itu terjadi gara-gara gambar meme yang disebarkan oleh Hitler melalui grup WhatsApp Banggar DPRD Karawang.
Meme itu memuat gambar mantan Ketua MPR RI Amien Rais tengah membonceng pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di atas kompresor. Pada meme itu, Rizieq Shihab mengenakan pakaian yang kurang pantas.
Salah seorang anggota Forum Masyarakat Karawang (FMK), Yayan Sopian, menilai bahwa hal yang dilakukan Hitler telah menyinggung umat Islam. Menurut dia, Rizieq dan Amien merupakan tokoh Islam yang disegani.
Baca juga: Gara-gara Meme Rizieq Shihab dan Amien Rais, Anggota DPRD Babak Belur Dihajar Massa
Ganjil-genap diperluas
Aturan operasional kendaraan berdasarkan sistem ganjil-genap di Jakarta akan diperluas. Langkah itu diambil untuk memberikan keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama Asian Games 2018.
Kepala Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Budiyanto megnatakan, waktu penerapan dilakukan pada pekan keempat Juli 2018. Sosialisasi akan dilakukan pada Juni.
Adapun lokasi perluasan akan dilakukan di beberapa jalan, seperti Jalan S Parman, Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan, A Yani, Simpang Coca Cola/Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih, Arteri Pondok Indah (simpang Kartini sampai simpang Kebayoran Baru), Rasuna Said, dan Benyamin Sueb Kemayoran.
Baca juga: Ganjil-Genap di Jakarta Diperluas, Berikut Daftarnya
Kekuatan timnas U-19
Pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri menyebut skuad yang dimilikinya saat ini berbeda dengan saat juara Piala AFF 2013. Menurut dia, ada perbedaan antara Timnas U-19 era Evan Dimas dengan tim sekarang.
Indra mengatakan, sebagian besar pemain Garuda Nusantara saat ini telah memiliki klub sehingga bebannya menjadi ringan. Sudah seharusnya setiap klub melahirkan banyak pemain untuk bisa menyumbangkan talenta terbaiknya ke timnas Indonesia.
"Kami tidak menggelar pemusatan latihan yang lama karena hampir seluruh pemain saat ini telah bermain di klub," kata Indra dikutip dari Bolasport.com.