JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno pada Jumat (18/5/2018).
AHY mengaku pertemuannya dengan Sandiaga sebagai bentuk silaturahmi kepada sahabat.
"Pertemuan antara sahabat sekaligus kompetitor ketika di Pilgub Jakarta," kata AHY di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (21/5/2018).
AHY mengungkapkan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuannya wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Kami menyampaikan apa saja yang menjadi concern tentang Indonesia hari ini dan apa yang bisa kami lakukan," kata dia.
Baca juga: "Komunikasi Nasi Langgi" ala Sandiaga dan AHY
AHY membantah bahwa pertemuan itu adalah bagian daripada langkah koalisi antara Partai Demokrat dengan Partai Gerindra.
Menurut AHY, yang dilakukan Partai Demokrat saat ini adalah membuka komunikasi dengan semua pihak. Dengan demikian, belum ada pembahasan spesifik mengenai koalisi.
"Kami tentunya masih ingin terus membuka komunikasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan elemen masyarakat," kata AHY.
"Elite politik, partai-partai politik mana pun, alangkah baiknya jika kita membuka terus komunikasi silaturahmi yang terbuka," ujarnya.
AHY menerangkan, pada akhirnya Partai Demokrat akan menjalin koalisi pada Pilpres 2019 mendatang.
Namun, keputusan mengenai koalisi belum dibahas saat ini, termasuk belum dibahas dalam pertemuan dengan Sandiaga.
"Bukan (pertemuan) kemarin. Nanti saatnya akan diumumkan, bersama siapa Demokrat akan berkoalisi. Bagi kami koalisi itu harus berdasarkan kesamaan visi, misi dan program-program yang ditawarkan untuk rakyat," ucap dia.
Baca juga: Kata AHY soal Slogan Kampanye Partai Demokrat #2019PemimpinMuda
Sebelumnya, Deputi Media dan Humas Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana mengatakan, pertemuan tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama pada Pilpres 2019.
"Pertemuan kedua tokoh muda tersebut untuk menjajaki kerja sama pada Pemilu Presiden 2019. Komunikasi politik antardua pemimpin muda ini sangat penting," kata Putu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (19/5/2018).
Dia mengatakan, komunikasi yang dijalin antara kedua tokoh muda itu untuk membuka kemungkinan kedua partai berkoalisi.
AHY diklaimnya mempunyai elektabilitas tinggi untuk menjadi capres ataupun cawapres.
Putu menambahkan, saat ini di Indonesia lebih dari 50 persen merupakan generasi milenial. AHY, klaim dia, merupakan pemimpin muda yang selalu disambut antusias oleh generasi milenial saat melakukan safari politik di seluruh kota di Indonesia.
Partai Demokrat sendiri hingga saat ini belum memutuskan dukungan untuk capres atau cawapres 2019.