Pilar keempat, karitas. Inilah yang sekarang menjadi mantra populer yaitu pemimpin adalah pelayan. Ia memiliki sifat rendah hati dan respek kepada orang lain.
Jabatan adalah amanah dan karena itu amanah harus dipertanggungjawabkan kepada konstituennya dengan cara melayani sepenuh hati untuk mereka.
Menjadi tepat apabila Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjadi contoh pemimpin pelayan. Sejak republik masih bayi, Sultan HB IX sudah mewakafkan dirinya untuk melayani republik.
Empat pilar kepemimpinan ini sifatnya universal, bukan milik ilmu manajemen saja. Ia bisa diterapkan pada ranah apapun juga, termasuk politik.
Kepala daerah
Tahun 2018 ini ada pemilu serentak pada berbagai daerah untuk memilih Gubernur dan Walikota (Bupati). Cairnya koalisi partai politik dalam mengusung calon kepala daerah menjadikan sosok jauh lebih penting ketimbang partai politik pengusung calon.
Memilih kepala daerah dengan demikian lebih pada persoalan sosok (personal) dari pada partai politik pengusung.
Empat pilar di atas relevan menjadi tolok ukur dalam memilih kepala daerah yang mumpuni.
Jika ada dua, tiga, empat atau lebih calon yang memperebutkan kursi kepala daerah, kajilah mereka dengan empat pilar itu.
Berilah nilai 1 sampai 5 untuk masing-masing pilar. NIlai 1 buruk, 2 sedang, 3 cukup, 4 baik, dan 5 istimewa. Calon kepala daerah yang paling layak dipilih adalah dia yang mendapat nilai tertinggi.
Selamat memilih kepala daerah yang terbaik di wilayah Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.