JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah ekonomi masih menjadi persoalan dominan di Indonesia pasca-reformasi hingga saat ini.
Demikian hasil survei Indobarometer terhadap 1.200 responden selama 15 April hingga 22 April 2018.
Pengumpulan data survei dilaksanakan menggunakan teknik wawancara tatap muka responden melalui kuisioner.
"Permasalahan di Indonesia yang banyak dipersepsikan publik adalah perekonomian rakyat. Ini dipilih 20,4 persen responden," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari, dalam keterangan pers di bilangan Senayan, Jakarta, Minggu (20/5/2018).
Baca juga: Indobarometer: Ada Generasi Muda yang Pilih Rhoma Irama
Selanjutnya, sebanyak 9,3 persen responden berpendapat, sulitnya lapangan pekerjaan adalah persoalan dominan kedua yang terjadi di Indonesia pasca-reformasi.
Adapun, persoalan selanjutnya adalah korupsi dan nepotisme dipilih 7,8 persen responden, mahalnya harga kebutuhan pokok dipilih 5,9 persen responden, dan tingginya angka kemiskinan yang dipilih 4,2 persen responden.
Meski demikian, mayoritas responden yakni 79,4 persen menilai demokrasi Indonesia sedang bergerak ke arah yang benar. Hanya 11,7 persen responden yang menilai demokrasi Indonesia sedang bergerak ke arah yang salah.
Baca juga: Kondisi Makro Ekonomi Indonesia Rentan terhadap Sentimen Negatif
"Alasan utama publik berpendapat demokrasi adalah sistem terbaik adalah karena ada kebebasan berpendapat, melahirkan pemimpin yang berkualitas, dan rakyat bebas memilih," ujar Qodari.
Sebanyak 69,9 persen responden juga menyatakan sangat puas terhadap jalannya demokrasi Indonesia. Hanya 19,5 persen responden yang menyatakan tidak puas atas demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.