JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas mengenai kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2019 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Saat membuka rapat tersebut, Jokowi juga sempat menyinggung mengenai masalah keamanan.
"Saya minta agar kita juga tetap fokus menjaga stabilitas keamanan," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Tahun Depan, Stabilitas Keamanan dan Politik Bisa Total Kita Kendalikan
Dalam rapat tersebut, juga hadir sejumlah menteri di luar bidang ekonomi, seperti Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Jokowi menekankan, faktor keamanan sangat penting dan berpengaruh terhadap ekonomi nasional.
"Sehingga suhu kerja untuk perbaikan kesejahteraan, penurunan kemiskinan serta menciptakan lapangan pekerjaan terus dapat kita teruskan, kita percepat, kita perbaiki," kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi tidak melandaskan ucapannya tersebut terhadap peristiwa apapun meskipun diketahui dalam sepekan terakhir ada serangkaian teror bom di Surabaya dan Sidoarjo yang menelan korban jiwa serta kerusuhan di Mako Brimob.
Baca juga: Harapan agar Stabilitas Ekonomi Nasional Terjaga
Adapun untuk para menteri di bidang ekonomi, Jokowi meminta agar momentum pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal pertama 2018 yang mencapai angka 5,06 persen terus ditingkatkan lagi.
Caranya adalah dengan menjaga daya beli, meningkatkan investasi dan meningkatkan daya saing ekspor kita.
"Dan khusus untuk ekspor, berbagai hambatan ekspor baik di perizinan di perbankan di pembiayaan termasuk pajak dan kepabeanan harus segera kita hilangkan, bukan hanya dari pemerintah pusat termasuk yang berasal dari pemerintah daerah," kata Jokowi.