JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyayangkan langkah teroris melibatkan anak-anak dalam aksinya di Surabaya, Jawa Timur.
"Kita tentu sangat menyayangkan, anak-anak dilibatkan, bagaimana hebatnya cuci otaknya yang merusak seluruh bangsa ini," ujar Kalla di Hotel Century Atlet, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Kalla mengutuk dan menyayangkan aksi terorisme yang menewaskan belasan orang dan melukai puluhan orang tersebut.
"Kita semua marah dan mengutuk apa yang terjadi," kata Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut.
Baca juga: Kapolri: Satu Keluarga Pelaku Bom Gereja Surabaya Terkait Kelompok ISIS
Kalla juga meminta aparat keamanan, Polri dan TNI siap siaga untuk mencegah aksi serupa bekerja sama dengan masyarakat.
"Dibutuhkan juga dari masyarakat informasi apapun yang bisa menghentikan ataupun mengawasi orang-orang yang mempunyai sifat yang sangat tercela," kata Kalla.
Kalla juga berdoa, pelaku aksi terorisme tersebut mendapatkan ganjaran yang setimpal di akhirat.
"Kita semua harus mendoakan bagi korban, dan menjadi mata dan telinga daripada pemerintah untuk jangan terjadi hal-hal seperti itu," kata dia.
Baca juga: 5 Pelaku Ledakan Bom Mapolrestabes Surabaya merupakan Satu Keluarga
Serangan teroris di empat lokasi di Surabaya melibatkan anak-anak. Ada dua keluarga yang terlibat.
Satu keluarga terlibat dalam serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, Fadhila dan Pamela Riskita, di GKI Diponegoro.
Kedua anak laki-lakinya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dengan mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Media Asing Soroti Ledakan Bom di Surabaya Dilakukan oleh Keluarga
Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil.
Kemudian, satu keluarga lain terlibat aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.
Tri Ernawati (43) dan Tri Murtono (50), suaminya meledakkan dirinya di pintu gerbang Markas Polrestabes Surabaya dengan dua motor.