JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Agama akan melakukan pengumuman penetapan awal Ramadhan 2018 seusai waktu magrib. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki menuturkan, sidang akan dimulai pada pukul 16.00 WIB dengan diawali paparan laporan dari tim pemantau hilal di sejumlah daerah.
"Ya pukul 16.00 WIB itu akan berupa paparan sampai maksimal pukul 16.30 WIB, paparan laporan dari sejumlah daerah-daerah tentang rukyatul hilal," kata Mastuki kepada Kompas.com, Selasa (15/5/2018).
Mastuki menjelaskan, ada 59 titik pantauan yang tersebar di 34 provinsi untuk melakukan pengamatan hilal. Menjelang magrib, sidang isbat akan dilanjutkan dengan paparan dari tim rukyat Kemenag. Adapun penetapan awal Ramadhan akan digelar usai magrib.
"Menjelang magrib ada paparan dari tim rukyat Kemenag, setelah habis magrib nanti sidang penetapannya," kata dia.
Mastuki menuturkan, Kemenag mengundang sejumlah perwakilan ormas Islam, pejabat Kementerian Agama, dan para duta besar dari negara-negara sahabat. Kemenag juga mengundang Pimpinan Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Jelang Ramadhan, Polisi Musnahkan 28.975 Liter Miras Sopi
Adapula Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Planetarium.
"Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku pemerintah dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Juraidi menyebutkan sebagaimana dilansir dari situs resmi Kemenag.
Juraidi memaparkan, sidang akan digelar tertutup, dan hasilnya akan disampaikan secara terbuka melalui konferensi pers seusai sidang.