JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah media asing kembali mewartakan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Pada Minggu (13/5/2018), aksi bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya.
Aksi serupa menyusul terjadi di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Kesamaan kedua aksi bom bunuh diri tersebut adalah dilakukan oleh keluarga. Hal ini menjadi sorotan sejumlah media asing.
Media asal Inggris, BBC, mewartakan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Aksi tersebut dilakukan oleh lima orang anggota keluarga yang mengendarai dua sepeda motor.
Baca juga: Pelaku Bom Mapolrestabes Surabaya Sempat Mampir Jemput Anak di Rumah Ibu
Peristiwa tersebut, tulis BBC, terjadi setelah sebelumnya ada aksi serupa di tiga gereja. Aksi bom bunuh diri itu juga dilakukan oleh satu keluarga.
"Indonesia adalah negara mayoritas Muslim. Negara kepulauan berpenduduk 260 juta tersebut telah menyaksikan kebangkitan militansi Islam dalam beberapa tahun terakhir, namun skala serangan di Surabaya telah menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi jaringan jihadis," tulis BBC.
Media asal Inggris lain, The Independent, dalam judulnya menulis "Serangan di Indonesia: Dua keluarga meluncurkan rangkaian bom bunuh diri di Surabaya, melibatkan anak-anak berusia 8 tahun."
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Diduga Berasal dari Satu Keluarga
Kemudian, The Independent merinci aksi bom bunuh diri tersebut terjadi di tiga gereja dan disusul aksi di kantor polisi sehari berikutnya.
Reuters juga mengabarkan tentang aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya. Media asal AS tersebut menulis judul "Keluarga militan melibatkan anak dalam serangan bom bunuh diri di kantor polisi Indonesia."
Media AS lainnya, yakni New York Times malah membuat judul yang lebih menohok. New York Times menulis "Ancaman Baru nan 'Gila' Bom Bunuh Diri Indonesia: Orangtua dan Anak-anak Mereka."
Baca juga: Mendikbud: Semua Anak dalam Ledakan Bom Surabaya adalah Korban
Sejumlah media lain pun mengabarkan dua aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Di Asia, media-media yang mewartakan antara lain Asia One (Malaysia), The Straits Times (Singapura), Al Jazeera, Nikkei Asian Review, dan The Indian Express (India).
Media-media Eropa yang mewartakan aksi tersebut antara lain BBC, The Independent, Deutsche Welle (Jerman), dan Irish Times (Irlandia), Express (Inggris), dan The Guardian (Inggris).
Adapun media AS antara lain New York Times, Reuters, Business Insider, NBC, Wall Street Journal, Global News California, Time, CBS News, dan Washington News.
Media Australia juga mewartakan aksi tersebut, antara lain The Australian, SBS, News Australia, dan ABC.